TERORISME BUKAN AJARAN AGAMA
Aksi terorisme dipastikan tidak dibenarkan oleh agama manapun di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Baru-baru ini terorisme Kembali menjadi perbincangan publik setelah adanya aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Asatanaayar Bandung pada hari Rabu, 7 Desember. Dengan adanya kejadian ini masyarakat tentunya menjadi was-was dan takut akan aksi kejahatan tersebut. Di lain sisi sentimentasi dalam beragama juga tidak menutup kemungkinan akan melahirkan opini-opini yang masyarakat dalam memahami agama. Sebab tidak menutup kemungkinan sebagian orang akan menganggap bahwa aksi pengeboman yang dilakukan di Polsek Asataayar tersebut dilatarbelakangi oleh agama.Â
Mindset seperti inilah yang seharusnya diluruskan dan diberikan edukasi yang benar. Bahwasanya kejahatan tersebut tidak berangkat dari agama, melainkan dari pikiran mereka masing-masing yang sudah terdoktrin oleh pemahaman yang radikal. Bisa dikatakan kurang dalamnya pemahaman ilmu agama yang ia pelajari menjadikan dirinya dengan tega melakukan kekejaman.Â
Karena apabila dirinci dengan detail, apapun agama yang kita anut tidak akan pernah mengajarkan kekerasan. Semua senantiasa mengedepankan kebaikan dan keadaban yang menyenangkan untuk semua manusia. Seharusnya kita harus sadar, bahwa Indonesia selalu mengedepankan tentang pentingnya sebuah perbedaan. Maka yang perlu ditegaskan paling utama, apabila ada kejahatan terorisme yang harus dituduh bukan agama apa yang dianut, tapi bagaimana pikiran dan hati mereka mengapa tega melakukan kejahatan yang demikian.
Mereka yang melakukan tindakan pengeboman dipastikan kurang memahami bagaimana agama dan kebangsaan di Indonesia, orang seperti ini tidak sadar bahwa banyak aneka keragaman yang ada di Negara Indonesia mampu menciptakan perdamaian dan kerukunan dalam hidup berdampingan.Â
Sebagaimana tercantum di al-Quran dalam Surah al-Hujarah, Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.Â
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Allah maha mengetahui lagi Maha mengenal. Â Ayat ini mengiblatkan, bahwa manusia diciptakan untuk saling bersama, saling menguatkan antara satu dengan yang lainya. Dan tugas setiap manusia ialah bermanfaat dan berbuat kebaikan. Sebab, yang paling utama di hadapan Tuhan bukanlah suatu pembelaan. Pesan inilah yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam membingkai keadaban dalam berbangsa dan beragama. Bahwa Indonesia senantiasa menjunjung keagamaan sebagai jalan untuk menjadi pribadi yang santun dan mendamaikan. Â
MAKA, PAHAMI AGAMA DENGAN BAIK DAN BENAR MAKA TIDAK AKAN MUNCUL UNSUR KEKERASAN DALAM PIKIRAN DAN HATIMU DAN JANGAN PERNAH MAU DI PECAH BELAH OLEH KEJAHATAN TERORISME KARENA PELAKU TERORISME TIDAK MEMAHAMI AGAMA JUGA BUKAN AJARAN SUATU AGAMA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H