Mohon tunggu...
Liz_Daryu
Liz_Daryu Mohon Tunggu... Pendidik -

Selanjutnya

Tutup

Bola

7 Energi Positif Sepak Bola untuk Indonesia pada Asian Games 2018

8 Agustus 2018   00:59 Diperbarui: 10 Agustus 2018   21:45 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : BolaSport.com

Gegap gempita menyambut ajang olahraga terbesar se-Asia kini semakin terasa. Ketua Panitia Penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir mengatakan sepak bola menjadi cabang olahraga pertama yang dipertandingkan di Asian Games 2018, yakni pada 10 Agustus, mendahului upacara pembukaan. (ANTARA 03/08/18)

Sebenarnya, tidak terlalu mengherankan jika cabang olahraga sepakbola dipilih sebagai pertandingan pembuka. Selain karena populer di seluruh penjuru dunia, sepakbola juga memiliki jutaan penggemar setia di seantero nusantara. Hal ini tentu saja akan semakin menambah kemeriahan pelaksanaan Asian Games 2018 di Indonesia.

Meski demikian, kita tak boleh menyepelekan cabang olahraga (cabor) lainnya. Seluruh cabor yang dipertandingkan dalam Asian Games 2018 ini sudah selayaknya mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari masyarakat. Bahkan, saya pribadi mengharapkan kontingen Indonesia dapat meraih medali emas dari semua cabang olahraga yang diikuti. Anda setuju? Mari kita do'akan bersama.

Nah, kembali ke topik yang ingin saya bahas kali ini yaitu cabang olahraga sepakbola, saya selaku penggemar sepakbola, memiliki pandangan bahwa sepakbola bukanlah sekedar permainan olahraga. Terlebih, jika sepakbola dipertandingkan atas nama bangsa dan negara. Seperti dalam perhelatan olahraga kali ini, yang menempatkan Indonesia sebagai Tuan Rumah Asian Games 2018, bagi saya, sepakbola telah menjelma menjadi momentum berharga sekaligus energi positif bagi kebangkitan eksistensi Indonesia dimata dunia, khususnya dalam bidang olahraga.

Berbicara mengenai energi positif sepakbola, saya mencatat setidaknya ada 7 energi positif dari sepakbola yang patut kita perkuat kembali guna membangkitkan semangat bangsa Indonesia pada ajang ini, antara lain:

  1. Energi Persatuan. Hal ini tercermin dari bersatunya anggota Timnas Sepakbola Indonesia dari seluruh penjuru tanah air. Mereka tetap bisa bersatu, meski berasal dari daerah yang berbeda, bahasa daerah yang berbeda, atau bahkan juga suku yang berbeda. Bhineka Tunggal Ika begitu jelas terlihat.
  2. Energi Perjuangan. Para pemain Timnas Sepakbola Indonesia tidak akan berhenti berjuang sebelum peluit panjang dibunyikan. Selama wasit belum meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, selama itu pula mereka terus berjuang memenangkan pertandingan.
  3. Energi Kebersamaan. Semua pemain Timnas Sepakbola Indonesia bersama-sama mengamankan wilayah permainannya dari serangan lawan.
  4. Energi Gotong-royong. Mengoper bola dari satu pemain ke pemain lain dalam satu tim merupakan bentuk gotong-royong paling nyata dalam pertandingan sepakbola.
  5. Energi Kecerdasan. Menyusun dan menjalankan strategi paling ampuh untuk mencetak gol ke gawang lawan adalah salah satu bentuk kecerdasan paling hakiki dalam sebuah pertandingan sepakbola.
  6. Energi Kekuatan. Seluruh pemain Timnas Sepakbola Indonesia selalu berusaha sekuat tenaga memberikan permainan terbaik hingga batas waktu pertandingan berakhir.
  7. Energi Spiritual. Di akhir pertandingan, apapun hasil yang didapat, rasa syukur tetap dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semua pemain Timnas Sepakbola Indonesia selalu menunjukkan rasa syukur menurut kepercayaan dan keyakinannya masing-masing. Sebuah pemandangan yang menyejukkan mata dari bangsa yang menjunjung tinggi nilai toleransi.

Demikian-lah beberapa energi positif yang (semoga) senantiasa dapat kita jaga bersama. Untukmu Indonesia, kami siap satukan energi, menuju kejayaan di Asian Games 2018! Salam semangat.

 ~ Sulistiyaningsih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun