Kue Putu Jajanan tradisional yang banyak disukai karna rasa khas nya. Kue putu pertama kalinya dikenali di sekitar tahun 1630 M di Desa Wanamarta, Jawa Timur. (Dilansir dari Wikipedia Indonesia). Kue Putu terbuat dari olahan tepung beras yang didalamnya terdapat isian gula Jawa yang di taburi parutan kelapa di atasnya. Rasanya yang manis dan gurih menjadi ciri khas kue putu, dan menjadi jajanan favorit penyuka rasa manis dan gurih.
Usaha Kue Putu Bapak Nurul ini sebenarnya sudah turun temurun dia melanjutkan usaha  ini dari kakeknya, yakni sejak 2010. Biasanya dia berjualan sendirian tapi saat itu dia ditemani oleh anaknya yang masih SD.Â
"Sudah 12 tahun saya berjualan disini, tempat nya pun gak pernah pindah dari dulu" Ucap pak Nurul yang sudah berusia 35 tahun itu.
Pak Nurul tidak pernah libur untuk jualan, terkecuali dia sedang sakit. Maka dia akan menutup nya saat itu. Dia mulai membukanya dari Jam 18.00 WIB sampai dengan Jam 22.00 WIB, dia memilih membuka di malam hari karna pelanggan lebih banyak ada di malam hari, dan ketika siang harinya dia harus bekerja suatu hal lain.
"Saya menjual nya mulai dari kisaran harga 5.000 rupiah, hingga sesuai berapa harga yang akan pelanggan beli." Ujar pak Nurul.
Dia memilih usaha ini, karna sudah menjadi kemampuan dia untuk membuat nya sesuai resep dari kakeknya. Apalagi di wilayah pasar Randuagung itu tidak ada yang menjual kue putu seperti itu, sehingga dia tidak mempunyai saingan untuk jualan kue manis gurih khas Jawa Timur itu.Â
Semoga pak Nurul selalu sehat dan bisa meneruskan Kue khas Indonesia itu, dan anak cucu Indonesia tetap bisa menikmati nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H