Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg adalah salah satu kontribusi paling berpengaruh dalam psikologi perkembangan, terutama dalam memahami bagaimana individu membentuk konsep moralitas mereka seiring bertambahnya usia. Kohlberg mengembangkan teorinya berdasarkan penelitian yang melibatkan respon individu terhadap dilema moral, seperti dilema Heinz.
Latar Belakang
Teori Lawrence Kohlberg adalah seorang psikolog Amerika yang dikenal karena penelitian dan teorinya tentang perkembangan moral. Ia terinspirasi oleh karya Jean Piaget mengenai perkembangan kognitif dan berusaha memperluas pemahaman kita tentang bagaimana individu mengembangkan pemikiran moral mereka. Kohlberg melakukan penelitian dengan menggunakan dilema moral, seperti dilema Heinz, untuk mengeksplorasi bagaimana orang dewasa dan anak-anak berpikir tentang masalah-masalah etis.
Dilema Moral Salah satu metode utama yang digunakan oleh Kohlberg adalah dilema moral. Dalam situasi ini, individu dihadapkan pada konflik antara dua nilai moral yang sama pentingnya.
Contoh terkenal adalah:
Dilema Heinz: Seorang suami harus memutuskan apakah ia akan mencuri obat yang sangat mahal untuk menyelamatkan nyawa istrinya. Ia menghadapi pilihan antara mematuhi hukum (tidak mencuri) dan menyelamatkan hidup istrinya (menyediakan obat). Melalui analisis jawaban terhadap dilema ini, Kohlberg mengidentifikasi tahapan berbeda dalam berpikir moral.
Tiga Tingkat Perkembangan Moral Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkat utama, masing-masing terdiri dari dua tahapan:
1.Tingkat Pra-Konvensional Pada tingkat ini, moralitas ditentukan oleh konsekuensi langsung dari tindakan. Individu di sini berfokus pada diri sendiri.
1). Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Kepatuhan
Moralitas ditentukan oleh apa yang dapat dihukum atau tidak.
Contoh: "Saya tidak akan mencuri karena saya akan dihukum.