Mohon tunggu...
Sulhayat Takdir
Sulhayat Takdir Mohon Tunggu... -

sekarang tinggal di Kota Parepare,sulsel. pernah bekerja di majalah fakta surabaya, majalah polda sulsel (pallawalipu),tabloid revolusinews,penulis, tercatat sebagai anggota pwi cabang sulsel.Sekarang Direktur Komisi Nasional Pengawas aparatur Negara (Komnas Waspan)Provinsi Sulsel (http://komnaswaspansulsel.blogspot.com).Portal Berita saya bisa diklik di kantor berita online kabarsulawesi (http://www.kabarsulawesi.com. E-mail:kbrsulawesi@gmail.com - sulhayat.revnews@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Talang Berlapis Kuningan ‘Serpihan Jejak’ Salayar di Masa Lampau

2 Mei 2014   21:13 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:56 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13990147072134366093

K

[caption id="attachment_334384" align="alignleft" width="150" caption="(Baki) Berlapis Kuningan dan Perlengkapan Ala Kerajaan Masa Lampau "][/caption]

ompasiana – Selayar : Legenda keberadaan kerajaan-kerajaan kecil di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, ternyata bukanlah sekedar isapan jempol. Terbukti, masih sangat banyak ditemukan benda-benda peninggalan cagar budaya masa lampau yang oleh masyarakat lokal diyakini sebagai bahagian yang tak terpisahkan dari fakta sejarah kedikjayaan kerajaan-kerajaan kecil di daratan Bumi Tanadoang, pada era masa lalu.

Dari beberapa literatur dan catatan sejarah yang ada, benda-benda peninggalan berupa pernak-pernik perlengkapan kerajaan berbahan dasar kuningan di Kabupaten Kepulauan Selayar menyimbolkan status dan derajat keturunan pemilik barang pusaka bersangkutan.

Pemilik barang-barang pusaka sejening talang (baki kuningan) dan perlengkapannya, bahkan banyak disebut-sebut sebagai anak ataupun keturunan garis kerajaan-kerajaan kecil di Kabupaten Kepulauan Selayar yang diperkirakan mulai tumbuh dan berkembang pada kisaran Abad ke 13 atau yang lebih tepatnya, pada masa pemerintahan Majapahit, sebagaimana ungkapan catatan sejarah buku Kartagama Pupuh XIV.

Kitab Kartagama karya Mpu Prapanca, telah secara jelas menyebutkan, nama Selayar sebagai sebuah bahagian tak terpisahkan dari wilayah kekuasaan Majapahit dan kemudian disusul oleh penyebutan status kedudukan Selayar pada Abad ke 17 yang pada masa itu, masih berada dibawah kekuasaan kerajaan Gowa.

Benda-benda peninggalan berbahan dasar kuningan di Kabupaten Kepulauan Selayar, konon hanya dapat dijumpai di rumah kediaman seorang “OPU” sebutan, bagi mantan penguasa wilayah di zaman kolonial Belanda.

Keberadaan benda peninggalan, berupa perbak-pernik perlengkapan kerajaan berbahan dasar kuningan di rumah kediaman Muh Yusuf Djongke di ruas Jl. Kenari No. 18 Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, menjadi salah satu bukti nyata, betapa daerah di semenanjung Provinsi Sulsel tersebut memiliki keanekaragaman khasanah budaya dan sejarah terpendam yang menarik guna dijadikan sebagai bahan penelitian untuk mengungkap asal-muasal dan sejarah keberadaan Kerajaan-kerajaan kecil di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Lebih jauh, status keberadaan benda-benda bersejarah di Kabupaten Kepulauan Selayar, telah hadir menyempurnakan posisi daerah berjuluk Bumi Tanadoang tersebut sebagai daerah tujuan wisata terpadu bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara dan para peneliti sejarah dari seluruh belahan dunia. (fadly/soel)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun