Oleh: Sulhatul Abadiyah, Rizal Faturrohman, Dr. Lukman Nulhakim,M.Pd., Annisa Novianti Taufik, M.Pd.
Penelitian ini menemukan bahwa program pendidikan berkelanjutan efektif dalam meningkatkan kompetensi guru, terutama di bidang pengajaran inovatif. “Guru kini tidak lagi sekadar menyampaikan materi, tetapi juga dituntut menjadi fasilitator yang mampu memanfaatkan teknologi untuk mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif,” ungkap salah satu peneliti.
Selain keterampilan mengajar, pendidikan berkelanjutan juga memberikan guru bekal untuk menghadapi berbagai tantangan seperti kebutuhan pendidikan inklusif dan penerapan teknologi digital di kelas. Hal ini membuat guru lebih siap menghadapi perubahan kurikulum serta kebutuhan siswa yang beragam di tengah arus globalisasi yang semakin pesat.
Guru sebagai Agen Perubahan
Penelitian ini menunjukkan bahwa guru profesional memiliki peran penting sebagai agen perubahan dalam sistem pendidikan. Mereka diharapkan mampu menghadirkan ruang belajar yang kreatif dan interaktif, yang membantu siswa untuk tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial. “Guru harus berani keluar dari metode konvensional dan mengembangkan strategi belajar yang lebih menarik dan relevan bagi generasi saat ini,” tambah peneliti.
Menurut Iskandar (2018) dalam tulisannya menyatakan bahwa guru profesional bukan hanya tentang keahlian mengajar, tetapi juga kemampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi dan sosial. Hal ini penting untuk menciptakan generasi muda yang kompetitif dan mampu bersaing secara global. Guru berperan sebagai mentor yang mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri dan keterampilan yang mumpuni.
Tantangan dan Dukungan yang Diperlukan
Meski penting, pelaksanaan pendidikan berkelanjutan menghadapi sejumlah tantangan. Banyak guru yang kesulitan mengikuti pelatihan karena keterbatasan waktu dan biaya. Hal ini menjadi perhatian serius bagi banyak pihak, terutama karena tanpa pelatihan yang memadai, guru dapat kesulitan mengimbangi perkembangan kurikulum yang semakin dinamis. “Dukungan dari pemerintah dan pihak sekolah sangat diperlukan untuk menyediakan akses pendidikan berkelanjutan yang lebih fleksibel dan terjangkau,” kata Duratul Yatimah, seorang guru yang terlibat dalam studi ini.
Guru yang terus belajar dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa. Inisiatif seperti pendidikan berkelanjutan ini juga membantu guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis teknologi, seperti gamifikasi dan pembelajaran berbasis proyek, yang membuat siswa lebih termotivasi dan aktif dalam kegiatan belajar.
Menyiapkan Generasi Masa Depan
Menurut Mahanal (2014) seorang pakar pendidikan menyatakan bahwa dalam konteks globalisasi dan revolusi industri 4.0, pendidikan berkelanjutan bukan sekadar pilihan, tetapi keharusan bagi guru di Indonesia. Metode pembelajaran yang interaktif dan berbasis teknologi diharapkan mampu mempersiapkan generasi muda untuk lebih siap bersaing di kancah internasional. Guru yang profesional dan adaptif akan menciptakan siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga unggul dalam keterampilan abad ke-21 seperti kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah.
Penelitian ini menegaskan bahwa pendidikan berkelanjutan sangat penting bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan kompetensi yang terus diperbarui, guru profesional dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam mencetak generasi yang kreatif dan adaptif. Para peneliti berharap pemerintah dan pihak sekolah memberikan dukungan penuh, termasuk dalam bentuk pelatihan dan insentif, agar program pendidikan berkelanjutan dapat berjalan lancar dan memberi manfaat jangka panjang bagi dunia pendidikan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H