Gadis berkacamata yang diasosiasikan dengan tokoh yang jenius dan lugu, yang hidup dengan tumpukan buku, melukis kisah di atas selembaran kertas putih, yang lincah dan gesit bila disuguhkan soal ulangan yang bagi orang lain amatlah rumit. Tokoh yang kaku dan gemetaran bila di bawa ke suatu tempat yang dihiasi dengan lampu yang bagi orang lain memberikan kesengangan. Tapi baginya adalah bencana. Begitulah pandangan orang tentang gadis berkacamata.Â
Meski demikian, pandangan tersebut tidaklah semuanya benar. Karena sebagian dari banyaknya gadis berkacamata adalah sebagai alat bantu penglihatan bagi orang cacat dalam penglihatan. Selain itu, banyak pula gadis berkacamat yang menggunakan kacamata sebagai tren zaman now.
Dengan realita tersebutlah, persepsi kebanyakan orang tentang gadis berkacamata yang jenius dan lugu mulai terkikis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H