Mohon tunggu...
Sulfi Amalia
Sulfi Amalia Mohon Tunggu... -

Family is My Love and Law is My Life

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Program IAYP di Kampus-ku Adalah Guru Kejujuran dan Kedisiplinan-ku

1 April 2014   08:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:14 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sulfi Amalia Fakultas Hukum Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 25 November 2013. Yah, Pagi itulah aku memulai aktivitas. Kebetulan, waktu itu Aku tidak ada ujian di kampus, jadi tak ada alasan buat Aku untuk menunda-nunda pelaksanaan olahraga IAYP-ku. Setelah selesai melaksanakan Sholat Shubuh, Aku mempersiapkan diri untuk berangkat ke lapangan yang biasa Aku tempati setiap  melaksanakan Olahraga IAYP. Persiapan air minum, tisu, Alat skipping, handphone dan Form IAYP pun tak lupa Aku masukkan ke dalam tas ranselku yang biasa Aku bawa kemana-mana. Aku pasang sepatuku dan sekitar pukul 05.30 Aku pun berangkat dengan sepeda kesayanganku. Kuda Kencana. Yah, itulah yang aku sebut untuknya. Sepeda yang setia menemani Aku disaat Aku bepergian di daerah perantauan ini. SubhanAllah..udara segar di pagi itu sungguh luar biasa. Cuaca yang berkabut menambah sejuknya hembusan nafasku. Jalan raya yang masih sepi membuatku bisa melaju dengan santai di jalan ini. Sembari ku kayuh Kuda Kencana-ku, Aku pun tersadar akan sesuatu. Aku teringat, alam ciptaan Sang Kuasa ini sungguh sangat indah. Dan Aku pun tersadar, sudah berapa ribu-ribu hari Aku lewati untuk dapat menikamati udara segar di Alam ini. Tak seharusnya udara pagi yang menyehatkan ini Aku lepaskan begitu saja tanpa menikmati dan bersyukur kepada Sang Pencipta. Yogyakarta, sebuah kota perantauanku yang menurutku masih kental dengan udara segar dan suasana yang indah. Aku cukup bangga berada di sini. Meskipun demikian, bukan berarti Aku tak bangga tinggal di tanah kelahiranku. Madura, dimana pun Aku berada, Aku tak akan pernah melupakanmu. Sebuah niat yang insyaAllah mulia-lah yang menuntutku untuk tinggal di Kota Gudeg ini. Kota yang memang terkenal sebagai Kota Pelajar. Kota yang sudah banyak memberikan Aku pengalaman-pengalaman unik, teman-teman yang baik yang itu semua tak mungkin Aku lupakan. Belajar dengan tekun dan ulet, mengukir prestasi, serta meraih kesuksesan, demi membangun Pulau Madura menjadi Pulau yang berkembang yang mampu bertransformasi seperti daerah-daerah besar lainnya. Semoga Aku bisa mewujudkan semua impianku itu. Aamiin.. Tak terasa, akhirnya Aku pun sudah tiba di Lapangan dekat Fitnes SS, yang beralamat di Daerah Sorowajan Baru Banguntapan Bantul. Inilah saatnya Aku memulai kegiatan spesialisasi untuk Olahraga IAYP-ku. Ini kegiatan yang pertama kali dalam tahap spesialisasi ini. Aku punya waktu hanya 1 jam untuk bisa menyelesaikannya, mulai dari pukul 06.30 WIB hingga pukul 07.30 WIB. Aku pun mengawali dengan melakukan pemanasan (streaching), kemudian dilanjutkan dengan skipping. Untuk kegiatan pertama olahraga spesialisasi ini, Aku melakukan skipping sebanyak 100 kali. Sebagai kegiatan tambahan, dalam olahraga ini Aku juga melakukan lari (1365 meter), sit up (20 kali), dan back up (41 kali). Setelah kegiatan-kegiatan tersebut, kegiatan terakhir yang Aku lakukan adalah pendinginan. Aku gunakan pendinginan itu untuk melakukan relaksasi terhadap oto-ototku agar rasa lelah bisa segera hilang. Aku hanya mampu dengan skala itu untuk minggu ini. Untuk minggu depan, skala yang harus Aku capai harus lebih tinggi dari skala minggu ini. Satu jam pun berlalu. Akhirnya, Aku pun juga bisa menyelesaikan kegiatan olahraga spesialisasi ini dengan tepat waktu. Sebagai kewajiban, tak lupa Aku mampir ke tempat Fitnes SS untuk menemui instruktur kegiatan Olahraga-ku yaitu Mas Taufik. Setiap selesai melakukan kegiatan olahraga, Aku harus meminta tandatangannya sebagai bukti bahwa Aku memang sudah benar-benar melakukan kegiatan tersebut. Setelah semua selesai, Aku pun bergegas untuk pulang ke Asrama tempat Aku tinggal, yaitu di daerah Babarsari. Setelah melakukan kegiatan olahraga tadi, Aku merasa tubuh ini semakin segar bugar. Kegiatan IAYP ini memang sangat bermanfaat bagiku. Kegiatan IAYP ini membawa pengaruh besar terhadap perubahan dalam diriku. Tentunya dalam hal ini adalah perubahan yang positif. Kegiatan IAYP ini sudah banyak mengajarkan Aku untuk bisa menjadi seorang yang disiplin, jujur, dan sehat. Kejujuran dan kedisiplinan benar-benar sangat diperhatikan dalam kegiatan IAYP ini. Kesadaran diri, itulah yang juga sangat penting. Jika kita sadar dan benar-benar melaksanakan dengan baik, maka kita akan merasakan bahwa sebenarnya IAYP itu memang benar-benar melatih untuk bisa berlaku jujur dan disiplin. Itulah sebabnya mengapa Aku membuat kesimpulan bahwa IAYP (International Award of Young People) adalah Guru Kejujuran dan Kedisiplinan-ku.

Satu-satunya kampus yang menjadi monitor program IAYP adalah kampusku, yaitu Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta The University of Petroleum. Kampus yang kecil tapi unik. Penuh pengorbanan dan keikhlasan. Mungkin banyak orang yang jarang mendengar nama kampusku itu. Bahkan, ada yang memandang kampusku itu sebelah mata. Tak seharusnya mereka seperti itu. Karena kampusku adalah sama dengan kampus yang lainnya juga. Kampusku juga masih akan bertransformasi untuk menjadi kampus yang juga berkembang terutama dalam bidang energy atau migas. Meskipun banyak orang yang memandang kampusku sebelah mata, namun Aku tetap bangga bisa menimba ilmu disini. Jayalah Unprok-ku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun