Hilir mudik wisatawan lokal maupun asing dengan menenteng ransel di punggung sangat mudah kita jumpai di kawasan Sosrowijayan, Jogja.
[caption id="attachment_121071" align="aligncenter" width="200" caption="Jalan sosrowijayan"][/caption]
Perpaduan kultur Indonesia dan negara barat menjadikan derah sosrowijayan mendapat julukan sebagai kampung internasional. Daerah yang berjarak sekitar 200 meter dari stasiun Tugu Jogja ini menjadi salah satu meeting point Backpacker Dunia di Indonesia. Hal ini dapat terjadi dikarenakan hampir sebagian besar penduduk di Kampung Sosrowijayan bergerak di bidang jasa yang berhubungan dengan tourism, sebagai pemilik dan pengelola hotel, pengusaha travel, guide, sampai ke rumah makan, toko cindera mata dan tourist information.
Berada di salah satu kota yang menjadi destinasi wajib para wisatawan lokal sampai mancanegara. Dan lokasi yang berada tepat di jantung kota Jogja menjadikan daerah ini lebih di minati oleh para petualang ala ransel.
[caption id="attachment_121072" align="aligncenter" width="300" caption="suasana sosrowijayan saat malam hari"][/caption]
Memasuki kawasan sosrowijayan anda sudah disuguhi oleh suasana bersahabat, santai, dan unik. Kombinasi kawasan malioboro yang ramai dengan deretan bangunan tua peninggalan belanda, yang diantaranya dijadikan juga sebagai penginapan menjadi pemandangan pertama yang bisa anda nikmati, disamping juga bookshop buku-buku tua yang sayang untuk dilewatkan. Dan bagi yang ingin mengenal dunia batik, disini juga tersedia tempat kursus membatik di salah satu workshop yang berada di kawasan sosrowijayan.
Harga penginapan dikawasan ini berkisar antara Rp 50.000 – Rp 100.000,- per malam. Ditambah fasilitas pendukung seperti money changer, mini market, rental motor/mobil, sampai laundry tersedia dikawasan ini. Dikutip dari Majalah Infobackpacker
