Mamasa -- Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat, Robianto menyebut seluruh jajaran di Lapas dan Rutan di Sulawesi Barat harus mampu melakukan deteksi dini terhadap risiko adanya gangguan keamanan dan ketertiban menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (NATARU).
Karena, menurut Robianto menjelang Natal dan Tahun Baru, potensi gangguan keamanan biasanya meningkat.
"Untuk itu seluruh petugas pemasyarakatan diminta untuk bekerja ekstra lebih ketat dari biasanya" ujarnya saat memberikan penguatan tugas dan fungsi kepada jajaran Lapas Mamasa (10/12)
Salah satu alumni Akademi Ilmu Pemasyarakatan itu menilai, pemicu gangguan kamtib bisa saja dari pelayanan tahanan yang kurang memuaskan, pelayanan kesehatan yang kurang baik, pemberian makanan kepada warga binaan.
Sehingga seluruh jajaran, kata Robi, khususnya di Lapas Mamasa diharapkan dapat berikan pelayanan terbaik bagi warga binaan pemasyarakatan.
Tak hanya itu, dalam kesempatannya Ia juga menyinggung pelaksanaan pembangunan rehabilitasi di salah satu jajarannya tersebut
Untuk itu, Kadivpas berharap dengan pelaksanaan rehabilitasi itu agar pengelolaan keuangan dan realisasi penyerapan anggaran diminta untuk segera diselesaikan agar tidak mengganggu penilaian indikator kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA), terlebih memasuki akhir tahun anggaran.
"Hal ini sejalan dengan pesan Kakanwil Kemenkumham Sulawesi Barat, Faisol Ali dalam setiap kesempatan, agar seluruh jajaran agar terus memberikan kinerja terbaik, tak terkecuali pelaksanaan anggaran dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku" pungkas salah satu Pimti Institusi Menkumham, Yasonna itu
Sementara itu, Kabid Pelayanan Tahanan Wakkesrehab, Lola Basan Baran dan Keamanan, Tubagus M Chaidir, dalam kesempatan yang sama itu berharap jajaran Lapas Mamasa diharapkan dapat menjaga kekompakan, berikan dukungan kepada Ka. Lapas, agar Lapas Mamasa dapat memberikan pelayanan terbaik.
"Respon isu/berita negatif yang beredar dimasyarakat, jaga marwah kemenkumham, dan jangan menjadi penyumbang masalah bagi institusi" sambung Chaidir