Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat, Faisol Ali menyebut Lapas dan Rutan terus berupaya memberikan pembinaan kerohanian bagi seluruh warga binaan sesuai dengan ajaran masing-masing.Â
Mamuju -"Hal itu rutin dilakukan oleh para petugas dengan melibatkan stakeholder dari Kementerian Agama" sambungnya
Kegiatan pembinaan itu, berupa pendidikan baca Al-Quran, tata cara sholat dan tauziah dari para pemuka agama khusus untuk beragama Islam.
"Khusus untuk warga binaan bergama lain, pembinaan dilakukan menyesuaikan keyakinan masing-masing, dan juga melibatkan pihak luar" lanjut salah satu Kakanwil Institusi Menkumham Yasonna H. LaolyÂ
Faisol Ali menambahkan, para warga binaan di Lapas dan Rutan aktif melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan jadwal ibadah masing-masing.
"Sehingga proses ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa" pungkasnya
Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Robianto menilai, pembinaan kegamaan di Lapas dan Rutan adalah kewajiban para petugas untuk membina mental dan rohani para warga binaan.
Pembinaan ini diharapkan dapat menjadi proses bagi warga binaan untuk lebih mendalami agama masing-masing.
"Dan tak ada perbedaan perlakuan para petugas kepada para warga binaan, semua sama, baik itu suku darimana, beragama apa, intinya sama" lanjutnya
Tak hanya itu, Robianto menegaskan bahwa di Lapas dan Rutan tidak ada pemaksaan kepada warga binaan untuk memeluk suatu agama, para warga binaan bebas beribadah sesuai dengan agama masing-masing.
"Pendampingan pembinaan kerohanian ini dilakukan oleh petugas dan peyuluh agama sesuai dengan agama para warga binaan" bebernya