Edupreneurship di Sekolah Menengah Kejuruan: Membangun Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Generasi Muda
Abstrak
Edupreneurship merupakan konsep integrasi antara pendidikan dan kewirausahaan, yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi bisnis dan jiwa kewirausahaan di kalangan peserta didik. Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang secara khusus mempersiapkan lulusan untuk siap bekerja atau berwirausaha, penerapan edupreneurship menjadi sangat relevan.Â
Artikel ini bertujuan untuk membahas konsep edupreneurship di SMK, bagaimana penerapannya dalam kurikulum, serta tantangan dan peluang yang dihadapi dalam membentuk lulusan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga mentalitas kewirausahaan.Â
Melalui pendekatan literatur dan studi kasus, artikel ini mengeksplorasi potensi edupreneurship sebagai solusi untuk mengatasi pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan baru di kalangan generasi muda.
Kata Kunci: Edupreneurship, Sekolah Menengah Kejuruan, kewirausahaan, pendidikan, pembelajaran berbasis proyek
Pendahuluan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang berfokus pada penguasaan keterampilan teknis dan kejuruan yang dibutuhkan di dunia kerja. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika ekonomi global yang semakin kompleks, lulusan SMK diharapkan tidak hanya menjadi tenaga kerja yang terampil, tetapi juga mampu berinovasi dan membuka lapangan pekerjaan melalui kewirausahaan.Â
Dalam konteks inilah konsep edupreneurship menjadi penting.
Edupreneurship adalah integrasi pendidikan dengan kewirausahaan, yang tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga membekali siswa dengan jiwa entrepreneur, seperti kemampuan berinovasi, berpikir kritis, dan mengambil risiko.Â
Edupreneurship di SMK berfungsi untuk menanamkan mindset kewirausahaan sejak dini, sehingga lulusan SMK tidak hanya siap bekerja, tetapi juga siap menciptakan peluang kerja dengan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki.