Kompasiana-Pelaksanaan KKN Kolaboratif yang dimulai sejak tanggal 17 Juli 2023 sampai dengan 25 Agustus 2023, dengan diikuti oleh 18 perguruan tinggi se-Kabupaten Jember yang resmi melakukan KKN Kolaboratif yang tersebar di beberapa desa yang ada di Kabupaten Jember. Kelompok 24 KKN Kolaboratif yang ditugaskan untuk melakukan pengabdian di desa Wringintelu, Kecamatan Puger KKN Kolaboratif tersebut terdiri dari 6 mahasiswa dari Universitas Jember, 4 dari Universitas Islam Jember dan 2 dari Universitas Muhammadiyah Jember. Tujuan pelaksanaan KKN Kolaboratif diharapkan mahasiswa peserta KKN dapat bersosialisasi dengan masyarakat setempat serta mampu memberikan kontribusi berupa pikiran maupun tenaga.
Mahasiswa kelompok 24 KKN Kolaboratif melaksanakan kegiatan sosialisasi PIP pada tanggal 26 Juli 2023 yang bertepatan di balai desa Wringintelu. Yang mana pada acara tersebut dihadiri oleh bapak Agus Santoso selaku sekdes balai desa Wringintelu sekaligus beliau mewakili bapak kepala desa dikarenakan beliau ada acara yang tidak bisa diwakilkan. " Beliau menyampaikan bahwasanya baru ini didesa wringintelu ada sosialisasi mengenai PIP, dengan adanya program ini dapat membawa desa lebih maju kedepannya". Ketua BPD bapak hendik, serta bapak Joyo Supeno yang lebih dikenal dengan sebutan pak Sampir Jos ikut mengdiri acara sosialisasi tersebut. Pada acara sosialisasi, para mahasiswa mendatangkan pemateri dari DPR RI Komisi 10 yaitu Mas Moch. Fachrur Roziq, S.E selaku anggota. Serta bapak Mustofa selaku DPL KKN Kolaboratif 024 yang selalu membimbing kami semua
Pada acara sosialisasi PIP sekitar seratus lebih wali murid yang hadir, dan acara tersebut ditujukan kepada anak SD sampai SMA di Desa Wringintelu dengan pengumpulan data anak dengan dibantu oleh beberapa perangkat desa agar sasaran yang dituju tersebut tepat sesuai dengan sasaran dari Program Indonesia Pintar (PIP) tersebut. Diharapkan dengan adanya program PIP tersebut dapat membantu masyarakat Desa Wringintelu dalam memenuhi kebutuhan di bidang pendidikan, seperti perlengkapan sekolah, uang saku, biaya transportasi, biaya uji kompetensi, dan lain sebagainya. Dan juga dengan adanya sosialisasi tersebut anak-anak didesa bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kepenguruan Tinggi ( Kuliah ). Realitanya banyak sekali anak-anak dipedesaan luar yang sangat terpencil, tidak melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi dikarenakan faktor ekonomi keluarga. Alhamdulillah didesa wringintelu tidak ada anak yang putus pendidikannya. Dan kami juga berharap dengan adanya sosialisasi ini, anak-anak didesa wringintelu bisa menjadi anak yang membawa perubahan bagi agama, negara dan desanya. Karena majunya sebuah negara tergantung seberapa berkualitasnya anak bangsa tersebut.
Patut diacungi jempol masyarakat didesa wringintelu, karena kekompakannya demi terselenggaranya acara sosialisasi PIP tersebut. Bukan hanya kekompakan yang mereka miliki, kami para mahasiswa sangat terpakau karena masyarakat sangat ontime masalah waktu. Seiring berjalannya acara banyak masyarakat yang menyampaikan aspirasinya mengenai PIP yang sebelumnya mereka tidak ketahui.
Dokumentasi Acara
