Mohon tunggu...
Sulastama Raharja
Sulastama Raharja Mohon Tunggu... -

Lahir dan besar di Klaten, menyelesaikan SMA dan kuliah di Jogja. Saat ini menjadi buruh di salah satu perusahaan minyak di Riau. http://sulastama.wordpress.com http://kulineronline.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mencecap Manisnya Salak Madu

10 November 2009   01:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:23 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencecap Manisnya Salak Madu

Minggu, 27 September 2009, saya berkesempatan menikmati manisnya salak madu, bukan hanya sekedar salak madu Balerante, tetapi juga salak madu Sukomartani. Tandan Salak Madu

Salak Madu adalah salah satu salak unggulan Kabupaten Sleman yang memiliki produktivitas tinggi, berkualitas cukup baik, daging buah tebal dengan tekstur lembut dan rasa manis spesifik seperti madu.Salak madu memiliki ciri kulit dengan sisik yang tersusun teratur membentuk garis lurus dari bagian bawah buah ke ujung pada salah satu sisinya, berbeda dengan salak pondoh dan gading memiliki kulit buah dengan sisik yang tersusun teratur seperti susunan genteng. Saat ini, ada dua varian salak madu yang dikembangkan di Sleman, yaitu: 1. Salak Madu Balerante, yang sudah dilepas sebagai varietas unggulan. 2. Salak Madu Sukomartani yang juga dikenal sebagai salak madu Probo. Perbandingan sifat fisik buah salak madu, salak pondoh dan salak gading seperti terlihat di tabel di bawah ini.

madu
madu
Perbandingan Buah Salak Madu Balerante, Salak Madu Soka, Salak Pondoh dan Salak Gading [Sumber: Si Manis Madu dari Sleman] Salak madu memang lebih enak dari salak pondoh super, apabila daging buah dipencet dengan jari akan keluar cairan seperti madu, cairan ini tidak dijumpai pada salak pondoh dan salak gading. Kelebihan salak madu, disamping rasanya yang juicy, harganya relatif lebih mahal dan populasinya masih sedikit. Kekurangannya, market untuk salak madu belum terbentuk seperti salak pondoh

Salak madu yang pertama saya nikmati, adalah salak madu Balerante. Kebetulan setelah selesai silaturahmi ke rumah Budhe-Budhe istri saya, saya singgah di rumah Pak Dhe Syaean di dusun Kelor. Seperti biasanya saya menegok kebun belakang rumah yang ditanami salak pondoh dan akan dijadikan kebun salak nusantara. Ketika sedang melihat-lihat tanaman, mBak Ungah -budhenya Af- memberitahu kalau ada salak madu Balerante yang sedang berbuah. Saya kemudian mencari pohonnya, dan beruntung masih menemukan sisa-sisa salak madu yang masih ada di tandan.

100_6581
100_6581
Buah Salak Madu

Saya kemudian memetik buah yang paling besar, dan mengupasnya. Seperti salak pondoh dan salak-salak lainnya, buah salak terdiri dari tiga bagian, kebetulan yang saya kupas 1 kecil dan 2 besar, yang besar berbiji dan yang kecil tidak. Yang kecil rasanya seperti salak pondoh biasa, kejutan baru saya temukan ketika saya menikmati buah bagian yang besarnya. Rasanya manis, juicy, berair, cocok dengan namanya salak madu.

100_6582
100_6582
Menikmati Salak Madu Balerante

Saya pun kemudian mengambil 2 dari 3 buah yang masih tersisa di tandannya, satu saya makan sendiri dan satu lagi saya berikan kepada istri saya, yang segera mengupas dan menikmatinya. Tidak memerlukan waktu yang lama bagi kami untuk menghabiskan salak, dan rasa manis salak masih tersisa ketika kami selesai menikmatinya. Setelah menikmati salak madu, kami pun pulang ke rumah di Kendal.

100_6588
100_6588
Menikmati Salak Madu Soka

Keberuntungan, ternyata tidak menjauh dari kami hari ini, karena ketika kami sedang duduk-duduk di depan rumah, Yus datang ke rumah membawa 3 buah salak yang penampilan fisiknya cukup mempesona. Salak yang dibawa Yus, merupakan sampel salak madu Sukomaratani yang akan kami beli bibitnya. Buahnya relatif besar, warnanya coklat cerah, menarik. Saya kemudian mengupas salah satunya, dan menikmati buahnya, rasanya hampir sama dengan salak madu balerante, hanya sedikit kalah manis dan kalah juicy. Namun secara umum penampilan salak madu sukomartani lebih menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun