PONDOK PATIN HM YUNUS, JL. Kaharuddin Nasution. 1 Simpang Tiga, Pekanbaru Jum'at 23 Oktober 2009, saya makan malam keluar bersama dengan Heri, Yayak dan Wildan. Rencananya kami akan makan malam di Pondok Patin HM Yunus di Jln Kaharuddin Nasution, dekat bandara Sultan Syarif Qasim II Pekanbaru. Dulu saya pernah makan malam di situ, bersama dengan teman-teman Minas, sayangnya ketika saya akan makan lagi bersama Yayak dan Heri beberapa waktu lalu dah kehabisan. Dan makan malam kali ini adalah untuk menggantikan makan malam yang batal tersebut. Kami berangkat dari DBQ Rumbai sekitar jam setengah delapan, dan sempat mampir sebentar untuk membuat momento untuk Mas Orded yang akan pindah ke Minas. Kami sampai di Pondok Patin HM Yunus sekitar jam 20.45, untunglah masih buka, karena sebelumnya kami khawatir sudah tutup seperti sebelumnya. Pondok Patin HM Yunus di miliki oleh Bpk Muhamad Yunus yang berasal Air Tiris Bangkinang. Beliau mendirikan Pondok Patin ini pada tahun 1987 di atas lahan seluas 1 hektar, setelah sebelumnya berjualan di Jln Tuanku Tambusai/ Jln Nangka yang dekat dengan terminal Mayang Terurai [Terminal Lama]. Menu utama di rumah makan ini berupa olahan ikan patin, seperti asam padeh patin, pepes patin, gulai telur patin, sate patin, patin bakar, patin goreng. Namun di sini juga tersedia makanan lain seperti udang galah goreng, sup kerang, ikan selais goreng dan dendeng batokok. Dalam sehari, rumah makan ini memerlukan 70 kg ikan patin sungai segar yang diambil dari Rengat [Kab Indragiri Hulu]. Penggunaan ikan patin sungai sebagai bahan baku ini merupakan salah satu keunggulan Pondok Patin. Setelah sampai, kami kemudian masuk ke dalam rumah makan dan duduk di kursi yang sudah tersedia dan memesan minuman. Saya memesan lemon tea panas untuk menemani makan malam saya. Tak berapa lama kemudian makanan di hidangkan di atas meja makan kami. Â Banyak sekali menu yang dihidangkan, sehingga memenuhi meja kami, dan kami pun meminta pramusaji untuk mengambil kembali lauk-pauk yang tidak [akan] kami makan. Â Di bawah ini beberapa lauk-pauk yang disajikan untuk makan malam kami.
Asam Pedas Patin
Setelah makanan tersaji di meja, kami kemudian mulai makan malam dengan lauk dan sambal yang sudah tersedia. Yayak dan Heri memilih asam pedas patin, saya memilih asam pedas kepala patin dan Wildan memilih gulai telur ikan patin untuk lauk utama.
Kami kemudian menikmati makan malam kami yang istimewa, berbeda dari hari-hari biasanya di camp CPI. Makanan yang agak mewah di salah satu rumah makan spesialis ikan patin yang sempat disinggahi oleh presiden SBY pada saat kampanye presiden beberapa waktu lalu.
Rasa lapar dan suasana rumah makan yang nyaman, membuat saya menikmati makan dengan lahap. Menurut saya, asam pedas patin di Pondok Patin ini tidak terlalus pedas -pedasnya pas- untuk lidah Jawa seperti saya yang agak kurang menyukai makanan pedas. Teman-teman yang lain juga terlihat menikmati makan malam masing-masing.