AKHIR KISAH CINTA NAN MEMBARA DAN BERGELORA
Sabtu kemaren aku terpanggang rindu hingga menghitam  hatiku
Darahku membeku, mengering dan hangus
Aku hanya padamu waktu itu
Setiap detikku adalah kesakitan yang hanya bisa diobati pertemuan
Namun kau tak kunjung datang
Hari itu,  kotaku kau tapaki dengan kaki  jahatmu
Hujan lagi-lagi bukan penghalang, Â hanya alasan
Bahkan roda empatmu tak kau arahkan pada pertemuan
Cinta apa? Rindu apa? Bohong semuanya.
Sudah cukup kau ganggu jiwa bawah sadarku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!