Score saat ini 1 : 0 atas kemenangan Fajar.
Esok ntah berkawan atau tetap berperang, yang pasti malam selalu punya cara untuk tidak ditinggalkan. Nyaman dengan sepi yang berisik suara alam membuat malam begitu sejati sebagai teman. Menghabiskan waktu berjam-jam dengan segelas kopi hangat, kata demi kata terukir menjadi kalimat yang diuraikan dalam bentuk paragraf dan berakhir dengan sebuah cerita. Ya, ini cerita tentang selfie dan kopi.
Pada suatu hari,  dari segenap hiruk pikuk siang dengan fajar yang terlewatkan saya bertemu dengan orang yang sudah  biasa bertemu. Ini sedikit nyinyir mungkin. Namun mereka selalu protes dengan kebiasaan saya yang mencintai malam lengkap dengan segelas kopi.  My Prof. Berceramah tentang bagaimana manusia akan cepat mati jika sering begadang. Kemudian dilanjutkan dengan kalimat-kalimat tentang kesehatan.
Yayayayaya. I Know that. Â But. Beberapa hari sebelumnya saya melakukan cek darah sekaligus dengan donor darahnya and hasilnya Amazing !!. Sehat bahkan sangat sehat.
So, itu berarti tubuh saya sudah menjadikan malam sebagai sebuah kebiasaan untuk beraktifitas dan mungkin saja jika ini dirubah akan berdampak sebaliknya. Entahlah namun saya tetap berusaha menaklukan fajar untuk melihat apa yang akan terjadi di hari ke 30 nanti. Â
Kembali ke Selfie dan Kopi, hubungan sederhana mereka adalah saling melengkapi. Kita berada pada zaman moderisasi dengan celah-celah eksistensi yang dipertanyakan setiap hari. Selfie bagi sebagian orang sudah seperti cermin, sumber kepercayaan diri  dan bahkan inspirasi, seperti halnya kopi yang bagi sebagian orang adalah kebiasaan harian yang tidak bisa tidak, candu akan kafein yang tidak selalu berdampak buruk, minuman yang merangsang inspirasi dan menghadirkan banyak karya.  Bagi saya Selfie dan Kopi adalah "bencana inspirasi"
Suatu malam saya berencana untuk say NO to Kopi dan alhasil gagal. Dengan segenap rasa rindu dengan aroma dan rasa khasnya saya harus  mengunjungi warung ketika tengah  malam yang nyaris datang. Sedikit nekat memang tapi rindu tidak bisa ditahan, mungkin para sahabat saya akan cemburu dengan kopi jika membaca ini karena rasa rindu saya terhadap mereka dikalahkan kopi. Wkkwkwkw.
Bertemu dan menikmati malam bersama Kopi menghadirkan selfie. Selamat malam diri sendiri, mari kita bermalam tanpa menghawatirkan fajar yang begitu sulit untuk dikalahkan. Toh kita masih sehat bahkan menikmati malam tidak menghalangi untuk berbagi darah yang tercemari kopi setiap hari. Semoga esok kita bisa menaklukan fajar dengan terseyum dan selfie.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H