Mohon tunggu...
Sulasmini SPd
Sulasmini SPd Mohon Tunggu... Guru - guru TK

saya ibu guru di Taman Kanak-kanak Kartika IX-37 Kec. Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Budaya Positif sebagai Usaha Penumbuhan Karakter dengan Kuat

12 Februari 2022   02:43 Diperbarui: 12 Februari 2022   03:03 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya Positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak kepada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab. Budaya positif juga adalah salah satu materi yang diajarkan dalam pendidikan guru penggerak. Materi ini sangat penting kita dapatkan dan kuasai sehingga kita sebatai guru penggerak dapat mengembangkan potensi anak-anakyang memiliki karakter yang kuat, sesuai dengan profil pelajar pancasila.

Dalam penerapan budaya positif ini kita harus menumbuhkan lingkungan yang positif. Memahami kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan seorang murid pada saat mereka berperilaku tidak pantas dan tidak sesuai apa yang kita harapkan. Dengan tidak hanga melakukan hukuman yang mungkin saja memberikan efek dan dampak yang tidak baik pada perkembangan emosi peserta didik kita. Kita juga saat melakukan penerapan budaya positif perlu mengeksplorasi suatu posisi dalam penerapan disiplin, yang dinamakan " Manajer " serta bagaimana seorang Manajer menjalankan pendekatan disiplin yang dinamakan Restitusi.

Selama ini hukuman merupakan bentuk pembelajaran disiplin bagi murid bagi seorang guru. Padahal hukuman mempunyai arti yang berbeda. Hukuman adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku. Secara umum hukuman dalam hukum adalah sanksi fisik maupun psikis untuk kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan yang berpengaruh untuk karakter peserta didik dan tidak baik untuk psikologis anak.

Disiplin positif bertujuan untuk bekerja sama dengan siswa dan tidak menentang mereka. Penekanannya adalah membangun kekuatan peserta didik daripada mengkritik kelemahan mereka dan menggunakan penguatan positif. Penguatan Positif untuk mempromosikan perilaku yang baik. Hal ini melibatkan memberikan siswa-siswi pedoman yang jelas untuk perilaku apa yang dapat diterima dan kemudian mendukung mereka ketika mereka belajar untuk mematuhi pedoman ini. Pendekatan ini secara aktif mempromosikan partisipasi anak dan penyelesain masalah dan di saat yang bersamaan juga mendorong orang dewasa, dalam hal ini yaitu pendidik untuk menjadi panutan positif bagi anak-anak muda dalam perjalanan tumbuh kembang mereka.

Upaya untuk membangun budaya positif di sekolah guru harus bekerja sama dengan kepala sekolah serta orang tua yaitu dengan sebagai guru harus memiliki peran kunci dalam dalam pengembangan disiplin positif dengan menciptakan ruang kelas yang berpusat pada anak didik. melibatkan dan bekrjasama dengan orang tua dalam penerapan disiplin positif. Kepala sekolah harus memastikan para guru dan staf mendapatkan dukungan dalam menerapkan disiplin positif ,  dan orang tua menciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman sehingga dapat menerapkan disiplin positif yang konsisiten dan berpartisipasi dalam pertemuan yang konsisten dan berpartisipasi dalam pertemuan sekolah dan memiliki hubungan baik dengan guru untuk mendukung pendekatan disiplin  positif.

Oleh karena itu guru harus sebagai manager dalam menerapkan budaya positif di sekolah sehingga tercipta budaya posistif yang menjadikan seluruh siswa mempunyai kebiasaan yang baik tanpa adanya tekanan dan ancaman yang diberikan, tetapi mereka mereka menyadari akan nilai -nilai positif yang diraih dengan melakukan hal-hal  yang baik tersebut dengan melakukan kesepakatan kelas yang telah disetujui bersama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun