14 September 2019, matahari belum benar-benar naik, masih pagi sekali--saya bergegas ke Bandara Sultan Babullah Ternate. Kebetulan, pada 17 September akan diselenggarakan Seminar Internasional FANRes di Ternate. Saya dipercayakan Panitia untuk menjemput Prof. Dr. Sedarnawati Yasni, M.Agr dan suaminya, Prof. Dr. Ir. Gendut Suprayitno, MM. Karena sebelumnya itinerary Prof Sedarnawati sudah saya terima dari kerabat beliau yang tak lain adalah Dosen saya Dr. Ir. Henny Nuraini, M.Si melalui pesan whatsapp.
Lontong sayur perpaduan lontong dan sayur nangka bersantan, ada tambahan ikan masak kering kayu dan kerupuk. Sedangkan pecal pisang adalah makanan dari pisang rebus yang diiris-iris dan dilumuri dengan kuah kacang. Namun kebanyakan wisatawan menyukai Naskuter atau Nasi Kuning Ternate. Mengapa? Mungkin karena perpaduan kunyit, daun pandan dan segarnya santan menyatu dalam kelembutan nasinya. Entahlah!
Setelah perut terisi kami mulai merancang perjalanan--pagi hingga siang sebelum check in di hotel pukul 13.00 WIT. Alih-alih sebagai tour guide, saya pun tak sungkan-sungkan menawarkan rute pertama: melawat ke Benteng Oranje yang terletak tak jauh dari rumah makan Al-Hikmah.
Selain saya, Prof. Suprayitno dan Prof. Sedarnawati ada juga pak Burhan yang mengendarai mobil juga Bu Husna. Pak Burhan dan Bu Husna merupakan rekan Dr. Suprayitno dan Prof Sedarnawati. Kalau tidak salah ingat berdasarkan penuturan Prof. Sedarnawati, Bu Husna sempat bersama-sama satu rombongan dalam perjalanan wisata ke Eropa beberapa waktu lalu dengan mereka. Karena tinggal di Ternate, Bu Husna pun tidak ingin melewatkan kesempatan berkumpul bersama. Bu Husna antusias datang ke bandara pagi-pagi untuk menjemput rekannya.
Perjalanan dari RM. Al-Hikmah menuju Benteng memakan waktu kurang lebih lima menit. Benteng Fort Oranje merupakan salah satu  benteng terbesar di Ternate yang terletak di Jl. Hasan Boesoeri Gamalama, Ternate. Benteng ini didirikan oleh Cornelis Matclief de Jonge pada 26 Mei 1607. Benteng yang memiliki lokasi cukup strategis ini semula berasal dari bekas sebuah benteng tua yang dibangun oleh bangsa Portugis.