Prakata Penulis
Sebuah novel, yang diangkat dari perjalanan KKN kelompok 8 Bojong Smart Tech yang bertemakan "membangun desa digital" tepatnya "di desa bojong" kecamatan kemang kabupaten bogor. Novel yang diracik sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat menggugah selerah para pembaca. Kisah perjalanan para mahasiswa yang sebelumnya acap kali menghabiskan waktunya untuk berleha-leha, Akan segera diuji pengetahuan dan mentalnya. Saya masih mempertanyakan tentang kelayakan kami sebagai mahasiswa. Layak kah kami disebut mahasiswa sebagai "agent of change".
Saya harap sekumpulan mahasiswa yang akan segera melaksanakan KKN itu, dapat menggunakan akal sehat dan diiringi mental yang senantiasa selalu sehat. Sehingga sepanjang pengabdian kepada masyarakat itu berlangsung, jiwa-jiwa yang tetap waras selalu melekat di dalam diri para pelaku KKN, salam waras! hidup waras!. Sebab mahasiswa sebagai "agent of change" dan sudah seyogyanya untuk membuat perubahan kearah yang positif melalui perkembangan teknologi.
Sudah tidak ada alasan lagi bagi mahasiswa! Apalagi masih tetap memelihara kebiasaan buruk untuk berleha-leha seperti sebelum-sebelumnya. "Tidakkah engkau khawatir atas apa yang engkau pelihara saat ini, tidakkah engkau khawatir atas apa yang akan berkembang biak dari yang engkau pelihara saat ini". Sungguh menyedihkan. Tentu saja tujuan dari diciptakan karya penulisan ini yakni agar mahasiswa dapat mulai sadar dan mulai melek bahwa mahasiswa bukan siswa lagi. Semoga karya ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa dan dapat bermanfaat bagi para pembaca.Â
Mahasiswa mesti mulai menanamkan di dalam diri pribadi dengan lekat-selekat-lekatnya di dalam kalbu. Bahwa memang sudah hakikatnya mahasiswa sebagai "agent of change" bukan hanya sekedar menunjukan label mahasiswa lewat data diri pribadi ataupun busana-busana yang dikenakan seperti saat ini. Salam hormat saya bagi para mahasiswa--pembaca, sudah saatnya melawan-melawan diri sendiri.
Di dalam novel ini tidak lupa pula saya selipkan tentang persahabatan, sebab persahabatan adalah kalbu, rasa saling, keantusiasan, dinamika, dan romantika. Dalam Bahasan persahabatan dan tidak lupa pula saya selipkan narasi sastra di dalamnya. Novel ini lebih dominan menyorot perjalanan selama tahap observasi dan sampai KKN di desa bojong selesai, salah seorang mahasiswa yang gemar dalam menganalisis, menganalisis disekitar dan didalam dirinya sendiri pun tak lupa ia lakukan, salah seorang mahasiswa yang tidak banyak bicara. Tampang kusut, aku menyebutnya sih "Shankara" sih Shankara berpikir maka sih Shankara ada.
Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat, serta cinta dan sayang saya kepada semuanya, terima kasih yang sebesar-besarnya agar ucapan terima kasih ini dapat tersampaikan ke seluruh penjuru dunia. Berkat semuanya, sehingga saya dapat memperoleh bekal yang teramat banyak lalu akhirnya dapat menciptakan dan menyelesaikan karya ini, panjang umur segala hal kebaikan apapun bentuknya itu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H