Keluarga adalah sebuah rumah utama bagi anak dan sebuah surga bagi anaknya, namun sebagian atau beberapa keluarga ternyata memilih untuk berpisah dan yang terjadi adalah anak menjadi korban dari perpisahan tersebut.
Dimana seorang anak membutuhkan kasih sayang atau belaian dari tangan kedua orang tua nya tapi karena perpisahan dia merasa pincang dan tidak merasakan apa yang meskinya dia rasakan sejak dia lahir hingga dia dewasa.
Namun, di dunia ini berbagai macam kejadian yang dialami oleh beberpa anak. yaitu, dia merasakan broken home sejak lahir, dia merasakan broken home sejak dia bertumbuh dewasa, dan ada juga yang merasakan broken home setelah dia dewasa.
Disinilah semua bermula, ketika seorang anak mnjadi introvert yaitu ketika dia mengalami hal yang tidak diingkan seperti dia melihat kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya, atau dia memiliki suatu masalah tetapi orang tuanya tidak bisa membantunya atau mengacuhkan nya. Dia merasa tidak memiliki siapapun di dunia ini yang membuat suatu karakter pendiam dan tidak menyukai keramaian, ada pula yang tidak menyukai berkomunikasi dengan orang lain secara intents.
Seorang anak yang introvert biasanya memiliki latar belakang yang menyedihkan menurutnya karena itu dia merasa trauma atau tidak suka dengan orang lain. Dia selalu merasa gagal menjadi seorang anak ketambah lagi dia selalu di pandang sebelah mata oleh orang-orang sekitarnya.
Keluarga sangat berperan penting bagi pertumbuhan seorang anak untuk masa depannya seperti kasih sayang, lingkungan yang baik, perhatian yang baik dari orang tuanya. Karena itu akan membentuk suatu karakter yang baik bagi si anak tersebut.
Karena terbentuk nya hati yang baik, pola pikir yang baik serta semangat juang yang tinggi itu ada dan di berikan oleh keluarga yang bahagia. Yang membuat si anak tumbuh dan berkembang jauh lebih baik karena didikan dari keluarga yang baik pula.
Tips untuk memperbaiki karakter seorang anak broken home yang introvert agar menjadi lebih baik dan efektif :
1. Pahami karakter sang anak agar bisa berkomunikasi dengan baik.
2. Berdiskusi tentang hubungan keluarga agar si anak menerima dengan luas hati tentang kehidupannya.
3. Lebih sering di ajak berkomunikasi dan bermain karena itu akan membangun kembali kemistri yang sudah lama hilang antara anak dan orang tua.