Dari Kampung Pesayan, Kecamatan Sambaliung di Kabupaten Berau, seorang laki-laki paruh baya bernama Yonus Sugian memiliki sebuah cita-cita sederhana: ingin mewariskan hutan yang rimbun kepada generasi penerusnya.Â
Berangkat dari cita-cita ini, beliau kemudian melangkah dan memulai langkahnya untuk melestarikan sisa kawasan hutan yang ada di wilayah kampungnya.Â
Kawasan hutan seluas 14 hektar ini berada di Area Penggunaan Lain (APL), dan telah menjadi sumber air bagi 200 keluarga yang tersebar di empat rukun tetangga di kampungnya.Â
Laki-laki tangguh kelahiran tahun 1964 ini menghabiskan masa mudanya di Kalimantan Utara sebelum akhirnya menetap di Kampung Pesayan di Kalimantan Timur.
Yonus menyadari bahwa ketersediaan air bersih merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup manusia. Sebelum tahun 2014, warga Kampung Pesayan mengandalkan pasokan air bersih dari sumur-sumur pribadi yang digali secara mandiri.Â
Namun setiap kali musim kemarau tiba, sumur-sumur ini mengering dan menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Krisis air bersih ini menjadi sebuah masalah utama bagi warga setempat dan membuat Yonus tergerak untuk mencari solusinya.Â
Tak jauh dari kampungnya, Yonus mendapati sebuah bukit berhutan yang memiliki sumber air bersih. Usaha untuk memanfaatkan sumber air bersih ini pun dimulai.Â
Dengan bantuan pemerintah saat itu, Yonus berhasil membuat bak penampungan yang kemudian airnya disalurkan ke tandon-tandon di dekat permukiman warga dengan menggunakan mesin bertenaga surya.Â
Ada sebanyak 15 tandon air yang disediakan, masing-masing dengan kapasitas 7,500 liter. Air yang sudah masuk ke tandon-tandon tersebut kemudian dialirkan ke rumah-rumah warga dengan menggunakan sistem gravitasi hingga 200 keluarga pun bisa menikmati pasokan air bersih yang berasal dari sumber air lokal ini.Â
Yonus tahu persis bahwa untuk dapat mempertahankan sumber air bersih ini, area berhutan di perbukitan tersebut tidak boleh terganggu dan justru harus terus dikelola serta ditambah kerimbunannya.Â