Mohon tunggu...
Rosalina Emiati
Rosalina Emiati Mohon Tunggu... -

sukses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sang Juara

3 September 2012   09:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:58 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

SANG JAWARA

Dunia untuk cinta…

Cinta untuk dunia.........

Hidup adalah keberuntungan……….

Saat gagal bukanlah yang terpahit…….

Jejak langkah terdalam adalah impian……..

Terlukis indah dalam harapan…

Takkan padam….

Kaki tertindih rintangan yang menghadang…..

Bukan penghalang….

Kekuatan adalah kunci kekuasaan….

Wahai angin …….

Hembusan mu membuat angan –angan .....

Menyebar keseluruh sendi dan tulang rusukku…….

Akan adanya kemenangan yang menanti diriku menjadi sang jawara…

Mungkin ya ……

Mungkin saja terlewatkan..

Yang terlupadi tepian jiwa yang hilang

Tersapu arus ……

Tiada akan pernah berakhir…

perjuangan hidup sang pemenang…….

Begitu pula dengan kisah yang satu ini. Kisah seorang pemuda yang berhasil mencapai cita-citanya menjadi seorang pengajar yaitu Dosen. Saya begitu tertarik dengan cerita hidupnya.

Berasal dari Kalimantan Barat tepatnya di Kabupaten Sambas,desa Sumariuk. 4 November 1980,bernama Amok Darmianto. Nama panggilanya adalah amok. amok anak ke 6 dari 7 bersaudara. Keluarganya berasal dari keluarga sederhana.

Sewaktu kecil ia sudahmengalami kerasnya hidup. Saat kedua orang tuanya meninggal, ia bahkan hanya terdiam saja. Apa yang sebenarnya terjadi ia tidak tahu sama sekali. Ibunya meninggal di karenakan pada waktu ibunya melahirkan adiknya ,beliau mengalami pendarahan.Nyawanya tidak bisa diselamatkan lagi,karena jarak kampung kekota pada waktu itu sangat jauh sekali apalagi belum ada kendaraan, sehingga harus di gotong oleh beberapa warga kampung.Sesampainya dirumah sakitpun karena ibunya sudah kehabisan darah di tengah perjalanan,dari pihak rumah sakit hanya bisa meminta maaf kalau beliau tidak bisa diselamatkan. Ayah amok juga berubah sikap setelah kepergian sang istri tercinta,beliau menjadi malas untuk bekerja.

Sebelum ibu amok meninggal, ayahnya sedang membangun rumah yang cukup besar untuk di jadikan tempat tinggal. Tetapi semenjak ibunya meniggal ayahnya menjadi tidak ada niat lagi, dan seperti pasrah terhadap kenyataan.

Selang beberapa waktu, ayahnya mengalami sakit. Amok melihat ayahnya sering batuk-batuk. Karena semakin parah ayahnya juga pergi meninggalkan keluarga tercinta,termasuk amok sendiri. Ayahnya meninggal.

Anak-anak yang ditinggalkan orangtuanya kini menjadi yatim piatu. sungguh berat menerima kenyataan ini. Sebagian tetangganya mengatakan kalau ayah amok di guna-guna orang yang tidak menyukai ayahnya. Percaya tidak percaya,kini amok dan saudara yang lain hidup tanpa orangtua.

kata saudaranya,ketika ayah masih hidup ayah punya bakat memburu. Ayah paling jago dan sangat hobi memburu,salah satunya memburu babi hutan.

Kini hanya tinggal kenangan.

Amok bersekolah di desa sebelah,sekolah dasar,itulah pendidikan awal yang harus ditempuh.meski jarak desa amok dan sekolahnya sangat jauh tapi ia tidak pernah mengenal lelah dan putus asa.

Saat berangkat sekolah bersama teman-teman, biasanya mereka membawa bekal masing-masing,dan di salah satu tempat peristirahatan sebelum sampai kesekolah, mereka menyimpan bekalnya di pohon-pohon kecil atau yang dianggap bisa dijadikan tempat untuk menyimpan bekal masing-masing.

Biasanya, jika mereka sudah pulang sekolah dan bergegas pulang, ada teman-teman yang jahil,mereka suka mengambil bekal teman yang lain.karena kelaparan dan tidak membawa bekal,mereka lakukan hal tersebut.

Cerita menarik ,Suatu hal yang membuat cerita amok bermula dari 0 (nol).

Iamempunyai kakak perempuan yang bernama Niba.Kakaknya tinggal di Pontianak,hanya untuk mengubah hidupnya kak niba mau bekerja menjadi pembantu di rumah salah satu orang di Pontianak,meski usianya sudah 12 tahun,ia tetap bersikeras untuk sekolah di bangku kelas 2 sd,karena sewaktu di kampung ia duduk di kelas 5 sd,di maklumkan saja di desa,berbeda sekali saat ia di test dulu untuk bersekolah di pontianak.

Bagi kak niba sekolah adalah cita-citanya.

Saat itu kak niba di beritahu oleh majikannya bahwa ada rekannya yang membutuhkan seorang anak laki-laki yang mau tinggal bersamanya.Rekannya itu membutuhkan untuk menjaga rumahnya yang sering ia tinggalkan keluar kota.Rekannya itu bernama pak Edi Sitompul. Kak nibapun menyuruh amok adiknya untuk tinggal bersama pak edi.kata pak edi amok akan di biayai sekolahnya.

Amokpun akhirnya mau untuk tinggal bersama pak edi.amok bersekolah di sdn 32 ptk.

Duduk di bangku kelas 6 sd.dirumah pak Edi amok mengerjakan pekerjaan rumah,seperti menyapu,mengepel,mencuci piring,menyetrika pakaian dsb.pekerjaan itu amok lakukan setiap harinya.saat itu pak edi belum mempunyai istri,alias masih lajang.

Beberapa bulan kemudian pak edi pulang kesumatra untuk bertemu keluarganya disana,sewaktu pulang ke Pontianak pak edi membawa istrinya,karena ternyata di Sumatra pak edi menikah.hingga pak edi di karuniai 4 orang anak,namun sungguh kurang beruntung anak pak edi yang ke dua mengalami sakit parah.yang membuat perubahan pada hidup keluarga pak edi.cobaan yang begitu berat.

Penyakit yang dialami anaknya itu adalah pembesaran kepala.uang pak edi semakin menipis di tambah perusahaan tempat pak edi bekerja bangkrut.dengan berat hati pak edi membicarakan hal ini kepada amok,bahwa amok akan tinggal bersama abang kandung pak edi.amok hanya menuruti saja.

hingga pada suatu hari seorang malaikat datang menghampiri amok. Seorang pastor bernama pastor lodewick yang mengajar dan sekaligus mempunyai yayasan SMA santo petrus Pontianak.

Amok ditanya oleh pastor.setelah tamat smp amok mau melanjutkan dimana.amok bilang dia tidak tau,karena amok sendiri bingung ia tidak punya uang untuk melanjutkan sekolah,amokpun bercerita tentang kisahnya bisa tinggal dan bersekolah diptk dan tentang yang dialami oleh keluarga pak edi.

Pastorpun menawarkan kepada amok untuk tinggal di asrama sekolah tempat pastor mengabdi .amok memberitahukan hal ini kepada keluarga pak edi.pak edipun bertemu dan menyerahkan amok kepada pastor.

Dan kini amok berada di lingkungan serta tempat yang baru. sambil bersekolah di sma santo petrus,amok membantu sekolah menjadi seorang anak yang setiap harinya bertugas membuka pintu gerbang sekolah,membuka kunci pintu setiap kelas sekolah,kemudian menutup kembali gerbang sekolah.

Selain tugas itu, jam istirahat ia membantu di perpustakaan,kemudian fotocopy hingga adminidtrasi sekolah.dan ini berlangsung seiring berputarnya waktu.

Ketika ia duduk di bangku kelas 2 sma,pastor menawarkan kepadanya untuk tinggal di pastoran.sama sperti yang ia lakukan di smp ia membuka pintu gerbang kemudian menutupnya kembali,hingga ia selesai sma.

Perjuangannya belum berakhir.usai tamat SMA,amok di biayai kuliah di malang oleh pastor willy namanya,dan di transfer ke malang dengan tinggal di suatu asrama sekolah smp .

dengan tugas amok menjaga dan mengawas anak asrama.amokpun melaksanakan tugasnya dengan baik.sambil kuliah setiap harinya amok melaksanakan hal tersebut.tanpa kenal lelah dan penuh perjuangan hidup amok lakukan.sambil berkuliah juga amok ikut kegiatan kampus yang menurutnya berguna dan menghasilkan uang.

Setelah menamatkan SMA, amok kuliah di stiki malang, bagian Komputer Pemograman.

Amok seorang anak yang tiada pernah mengenal putus asa.ia menjadi salah satu mahasiswa yang berprestasi di bidangnya.hingga pada semester 5 saja ia menjadi asisten dosen.dari sinilah ia kemudian mempunyai cita-citayaitu menjadi DOSEN.

Pada semester 7 amok kemudian tidak lagi tinggal di asrama,dan meminta ijin kepada kepala asrama untuk keluar dari tugasnya.karena ia sudah semester akhir,dan iapun harus belajar berusaha sendiri kembali.dan ia keluar dari asrama.

Semenjak itu amok tinggal di kost dan ia bekerja di salah satu perusahaan. Sampai amok selesai kuliah.dan wisuda.berhasil,dan mendapat gelar sarjana computer(S.Kom).

(2011)

pengalaman bekerja selama 10 tahun di pulau jawa telah memberikan pelajaran hidup yang cukup bagi dirinya, bekerja di salah satu penerbitan buku dan setelah itu bekerja di perusahaan asuransi.

Kini amok kembali ke Kalimantan dan menetap di Pontianak kalbar. Mengawali hari-hari dengan mulai dari nol yaitu mencari kerja kembali, mulai dari melamar pekerjaan ke mall, rumah sakit, sekolah- sekolah dan perguruan tinggi tidak pernah membuatnya lelah untuk berjuang. Hingga pada akhirnya ia diterima bekerja disalah satu kampus yang cukup terkenal di Pontianak yaitu di widya dharma. Kemudian ia bekerja di kampus yang cukup sederhana yaitu AKUB dan tempat kursus yaitu DCI yang juga terletak di Pontianak.

Pekerjaan sampingan sebagai guru les juga di jalaninya.

Saya sungguh mengaguminya karena dia memiliki harapan tinggi dalam hidupnya, yang pada akhirnya mebuat semua harapannya mejadi kenyataan.

Harapannya itu adalah dia ingin kuliah S2,akhirnya harapannya terwujud yaitu ia mendapat beasiswa prestasi dari kampus widya dharma.

Setelah itu ia ingin memiliki rumah, harapannya itu menjadi kenyataan kembali, ia mendapatkan rumah baru yaitu residence lantang tipo, meskipun masih dalam proses DP.

Sekarang mimpinya terwujud kembali, yaitu ia bekerja di pusat koperasi kredit Borneo( pusatnya CUPK, lantang tipo, dan keluarga kudus) di Pontianak.

Sungguh ternyata mimpi itu bisa menjadi kenyataan bagi dirinya.

Kini amok sudah mendapat Gelar M.Kom, dan dia sudah lama menempati rumahnya. Ia juga sudah diangkat menjadi karyawan tetap di puskopdit borneo, yaitu staf divisi dan pengembangan IT (informasi Teknologi ). Pengabdian untuk Kampus Widya Dharma ia jalani hingga hari ini.

Pesan: TIADA KATA MENYERAH UNTUK MENGGAPAI CITA-CITA…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun