Mohon tunggu...
Sukron Mazid
Sukron Mazid Mohon Tunggu... Penulis - (Moy) Mutiara Kyai Mojo

Berkelana sebagai sufistik kajian peradaban.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Kasih "Rasa" Antara Julaeha dan Jaelani

26 Desember 2020   20:11 Diperbarui: 26 Desember 2020   20:12 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.riaubook.com/berita/19972/ini-beda-rasa-cinta-sayang-dan-suka

Jalaeha: “Ada apaan Lani”... dengan nada mengulangi pertanyaan.

Jaelani: “Bolehkah saya mengungkapkan perasaan isi hati saya, sudah lama terpendam dan betul-betul membuat diriku nelangsa sepanjang hayat. Saya mau mengungkapkan perasaan saya”.... pertanyaan mantap dari Lani.

Julaeha: “Oh...begitu, perasaan yang bagaimana Lani? Sampaikan saja, siapa tau saya bisa membantu perasaanmu”.... Harapan Leha adalah semoga Lani nembung kisah kasih cinta kepadanya oleh karena rasa.

Jaelani: “Saya betul-betul sangat...sangat....sangat....kepadamu Leha”...ungkapnya.

Julaeha: “Iya ada apa Lani”.... Leha mulai tidak karuan bulu kuduk merinding, gemetar dan keringat dingin, kerana harapannya Lani mengungkapkannya segara.

Jaelani: “Oh tiada hujan tiada angina, tiada rindu tiada cinta, tiada kasih tiada sayang, tiada rasa tiada malu, tiada jumpa tiada pisah. Butiran debu membawa dawai asmara bercerita, angin malam mebawa pada sebuah kehangatan, bulan bintang membawa cahaya terang, bumi dan langit menjadi saksi keteguhan cinta abadi berupa sebuah kebutuhan....dan hati ini harus berbicara mengenai perasaan kepada Leha”....sinopis puisi mini dari Lani untuk Leha.

Julaeha: “Hadeuhhhhh ku tersanjung”....Raut wajah Leha sudah mulai tidak karuan efek retorika dari sang pujaan yang berlebihan, wajah mulai pucat pasi dan penuh harapan kepastian tentang rasa.

Jaelani: “Kesempatan saya mau ucapkan satu dua kata kepadamu, apakah baitan tadi sudah siap mengantar jawaban kamu Leha”...ungkpanya.

Julaeha: “Sudah”.... wow Leha mulai berbunga-bunga, hati dan pikiran bak beterbangan seperti bunga sakura musim gugur di Jepang sana. Tiada duanya, tiada lainya hanya Jaelani sosok idola, idaman, dan sosok harapan jodoh sampai akhir penghayatan.

Jaelani: “Alhamdulillah akhirnya, kau tahu perasaanku yang terdalam Leha. Bahwa saya mau minta tolong transletkan teks kata mutiaraku ke Inggris”....ungkapnya.

Julaeha: “Edyunnnnn.....Angel wes pokoke angel”... suasana romantis jadi hilang isinya luapan nada esmosi penuh harap malah tabir kepalsuan dan kenelangsaan.

Jaelani: “ehmm”... cengingas-cengingis tanpa dosa dan penyesalan......Akhirnya TAMAT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun