Memasuki giornata ke 14 Serie A Italia, mungkin menjadi awal kebangkitan dan kemenangan buat Fiorentina. Hal ini mungkin menjadi sebuah kado natal terindah buat pasukan Cesare Prandeli. Sekaligus ini menjadi kemenangan perdana, dari sekian rentetan kekalahan dan hasil seri. Tak segan-segan tim yang dikalahkan adalah juara bertahan yaitu Juventus dengan skor 0-3, sekaligus menjadi kekalahan pertama di musim ini. Pemain bintang yang bersinar dalam pertandingan ini adalah sang protagonis Franck Ribery.
Bertandang ke Juventus Stadium, fiorentina ada misi untuk memenangkan pertandingan. Tontonan menarik berjalan dengan apik dengan jual beli serangan. Kedua kubu saling melancarkan serangan dan tuan rumah bermain totalitas dan memainkan ball possesion lebih baik. Tetapi, justru tim tamu lebih unggul terlebih dahulu. Hal ini berkat kecerdikan sang jenderal lapangan Franck Ribery memberikan umpan terobosan yang manis dan terukur kepada sang striker Dusan Vlahovic.
Bencana Juventus menjadi tuan rumah datang tatkala Juan Cuadrado menerima kartu merah karena tekel kerasnya. Pincangnya kekuatan Juve mampu dimanfaatkan oleh fiorentina dengan bermain dengan sabar dan bisa mengendalikan jalannya pertandingan. Dibabak kedua fiorentinta memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan bermain taktis. Serangan yang dilancarkan La Viola ke gawang Juve membuat sang wingback Alex Sandro melakukan gol bunuh diri. Kemudian ditutup gol oleh mantan pemain Juventus yakni Martin Caceres di menit 81. akhirnya papan skor berubah menjadi 0-3, sampai peluit akhir dibunyikan.
Kebangkitan La Viola?
Klub sepak bola yang berasal dari Firenze ini mengalami pasang surut, walaupun dihuni oleh beberapa pemain bintang seperti Franc Ribery, Jose Callejon, Martin Caceres serta sang kapten Gaetano Castrovilli tetap belum mampu memberikan konstribusi yang positif dimusim ini. Bahkan terseok-seok sampai papan bawah klasemen. Sampai Presiden Rocco Comisso seorang pengusaha Amerika Serikat ikut kecewa dengan performa si ungu ini.
Hasil dari beberap pertandingan yang kurang maksimal diawal musim mengakibatkan sang pelatih dicopot dari jabatanya yakni Giuseppe Iachini untuk digantikan Cesare Prandelli. La Viola pernah mengalami kejayaan dan mampu bersaing di papan atas tatkala ditangani oleh Prandelli. Spirit mengganti pelatih ini, harapannya pengalaman sebagai pelatih top seri A dan pelatih Tim Nasional Italia mampu mengangkat performa Fiorentina yang juga belum bisa bermain baik dan ke jalur kemenangan.
Tangan dingin Cesare Prandelli mulai membuahkan hasil yang positif dengan gaya bermain Fiorentina yang sudah mulai explore dan apik. Dengan diawali menaklukan La vecchia Signora di kandangnya. Ini merupakan kemenangan ketiga di musim ini. Saat ini mulai menapaki tangga klasemen ke urutan 15 dengan mengumpukan point 14, dari hasil 3 kali menang, 5 kali seri dan 6 kali kalah.Â
Si ungu mulai memperlihatkan klub yang perlu disegani dan diperhitungkan kembali. Apakah ini bagian tanda-tanda kebangkitan La Viola? Mari patut kita tunggu, karena ini baru awalan kemenangan setelah sempat terseok-seok diawal musim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H