Mohon tunggu...
Sukron Abdilah
Sukron Abdilah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, yang lupa bahwa sebetulnya ia harus menuliskan realita dan gagasan. Akhirnya akun kompasiana ingat lagi sandinya. hehehe

Selanjutnya

Tutup

Blogshop

Trik Membuat Judul Bombastis!!!

30 November 2009   13:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:08 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya bukan penulis hebat. Baru kemarin sore menjadi penulis. Berbicara pengalaman, mungkin tidak sehebat para penulis di kompasiana. Ada kang Pepih, pak Nurtjahjadi, om Wijay, pak Ramelan, pak Cheppy, Iskandar, dan banyak lagi. Saya? Ah, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan mereka. Namun, tak ada salahnya apabila saya membuat tulisan dengan judul di atas.

Ruang ini (kompasiana), kan, bukan MUI, yang kerjaannya bikin fatwa "Haram". Hehehe! Kompasiana adalah ruang untuk bebas berkarya. Jadi, meskipun saya penulis mula, tidak dilarang membahas trik membuat judul bombatis (hehehe...nanti dicurigai mengklaim sebagai penulis senior dan berpengalaman lho). Padahal masih anak kemarin sore!

Okey, kita masuk ke pembahasan. Bagaimana membuat judul bombatis? Di dunia maya, banyak blogger yang berhasil membuat judul yang merangsang pengunjung untuk membaca postingannya. Pada dasarnya, ada etika yang mengikat seorang blogger dalam memposting tulisan di weblog atau situs sosial. Pertama, tidak boleh bohong. Kedua, tidak menyinggung SARA. Ketiga, tidak mencaplok karya orang lain (dengan copy paste misalnya). Keempat, memiliki tanggung jawab atas postingannya apabila nanti diperkarakan. Kelima, sesuai fakta kalau yang ditulis mengangkat isu korupsi di tubuh pemerintahan. Keenam, postingan kita bersifat aktual dan transformatif, nggak destruktif.

Setelah Anda mengetahui etika blogger bikinan saya di atas, selanjutnya adalah membuat tulisan dong. Sayang, kan, space disk di hostingan yang udah dibeli atau dipesan tidak digunakan. Dalam agama saya, itu terkategori mubadzir, yakni menyia-nyiakan harta. Daripada tidak digunakan mending disedekahkan kepada blogger yang miskin (seperti saya ini...hehehe).

Langkah pertama membuat judul tulisan bombastis adalah, mengetengahkan tema yang sedang hangat dibicarakan. Misalnya, isu "cicak vs buaya" yang digusur dalam konteks lokal. Ketika Anda kebetulan mengurus KTP di kelurahan, ada semacam perilaku korup yang ditampakkan kepala desa, tulis saja "Mak Uneh Menjadi Korban Birokrasi Desa Anu". Nah, kalau judulnya kepanjangan bisa diganti dengan "Wargaku Jadi Korban Aparat Desa". Tentunya judul tersebut harus memenuhi kriteria etika blogger. Nggak boleh boong, harus berdasarkan fakta, nggak menyinggung SARA, dsb.

Biasanya, di dunia maya juga kita bisa mengangkat isu nasional ke ranah lingkungan masyarakat sekitar kita. Misal, ketika pemerintah menaikkan harga BBM, kita kebetulan bertemu dengan seorang nenek yang sedang membawa kayu bakar. Kita ambil kamera phocket, bidik, kemudian bertanya kepadanya. Kenapa hari gini masih membawa kayu bakar. Setelah terkumpul materi tulisannya, buatlah judul seperti ini, "Akibat Tak mampu Beli BBM, Puluhan Tahun Menderita". Kalau mau lebih pendek judulnya (bagi penganut kaidah jurnalisme "hemat kata") bisa dengan, "BBM Mahal, Nenek Iyem Menderita".

Sebetulnya masih banyak yang akan saya ketengahkan. Tapi, segitu dulu aza panduan menulis judul berita yang bombastis. Berhubung ada kompasianer yang menanyakan ikhwal pembuatan judul yang bombasti, saya jadi sedikit menggurui nih. Tentu saja juga anjuran dari saya itu, bagi media cetak mungkin tidak akan berlaku. Namun, di dunia maya hal itu sah-sah saja dilakukan. Asal, substansinya terikat pada moral dan etika blogger. Kalau soal judul bombastis bagi artikel, tentunya setiap media mainstream memberlakukan kebijakan yang beragam. Mudah-mudahan besok atau lusa saya masih diberikan kesempatan untuk menulis lagi.

Langkah penting yang harus dilakukan agar dapat membuat judul tulisan yang bombastis adalah praktik secara kontinue. Seperti halnya para petani di pedesaan. Mereka tidak pernah mengenyam pendidikan S1, S2, S3 pertanian. Namun, masih tetap dapat bercocok tanam. Ketika saya bertanya kepada seorang Petani di desa, "Kenapa jagung usia panennya sekian bulan?"

Mereka hanya menggeleng kepala. Ada satu petani yang menjawab, "Ah kersaning gusti atuh den (Atas seizin Tuhan saja nak!)". Ini artinya kemampuan membuat judul Bombastis agar ramai dikunjungi adalah dengan membiasakan diri menulis, membaca artikel di Koran, atau tulisan di website. Insyaallah, ketika nanti Anda ditanya oleh seseorang kalau tidak bisa menjawab ihwal membuat judul bombastis, minimal Anda akan menggelengkan kepala. Melontarkan ucapan, "Ah..rajin latihan saja ya nak."

Tentunya ketika Anda menjawab, "Ah kersaning gusti atuh den" si penanya akan dibikin heran. Mudah-mudahan tidak pusing. Atau, sampai bunuh diri. Oke????

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Blogshop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun