Mohon tunggu...
Sukron Abdilah
Sukron Abdilah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, yang lupa bahwa sebetulnya ia harus menuliskan realita dan gagasan. Akhirnya akun kompasiana ingat lagi sandinya. hehehe

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

bukan segumpal daging

3 April 2010   20:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:00 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lumpur..

Lelumpur yang hitam legam

Membalut hatimu

hingga ari-ari kebijaksanaanmu tak menyatu

dengan jiwa dan tubuh........................

Semut di pinggir selokan itu terlihat kusut. Rupanya dia tadi malam tak bisa tidur. Badannya super basah. Kepalanya yang mungil tertutup lumpur yang mulai mengering terkena sinar matahari. Ditemani segelas susu madu, ia menatap pilu nan sendu reruntuhan rumahnya yang tergerus gelombang air dari selokan Citanduy.

Sementara aku sibuk membereskan onggokan sampah yang membentuk gunung krakatau steel di halaman rumah. Sesekali kupandangi semut itu dengan rasa haru. Lama-kelamaan muncul rasa iba. Makin lama...makin terasa tetes air mata menggenangi pipiku.

"Ah...cengeng amat kau ini," bisik sang ego keserakahanku.
"Diammm...tak usah kau ikut campur.." teriakku lantang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun