Pada waktu dulu penerimaan rapor siswa --saya sebagai wali kelas-- ada orang tua siswa yang mengeluhkan anaknya yang kepercayaan dirinya kurang.
"Bagaimana, Pak, biar anak saya itu bisa percaya diri?" tanyanya.
Saya diam sejenak, memikirkan jawaban, lalu berkata, "Caranya sederhana saja."
- Memberi Kesempatan Anak untuk Berinteraksi dengan Orang Lain
Saya menyarankan agar orang tua memberi tugas-tugas sederhana kepada anak yang mengharuskannya berhubungan dengan orang lain. Saya mencontohkan orang tua meminta anak untuk membeli sesuatu ke warung. Ke warung, bukan ke swalayan atau minimarket.Ketika di warung, anak akan berinteraksi dengan orang lain. Anak akan melakukan komunikasi sederhana antara dirinya dan pemilik warung. Begitu contoh tugas sederhana untuk melatih kepercayaan diri anak.
Anak yang kurang percaya diri --salah satu sebabnya-- karena jarang berinteraksi dengan orang lain. Anak yang selalu disiapkan keperluannya oleh orang tua juga bisa menjadi kurang percaya diri saat berkumpul dengan temannya yang terbiasa mandiri.
Ketika ada acara keluar (bermain) bersama para siswa, saya biasanya meminta mereka yang mengurus segala sesuatunya. Misalnya acara berenang bersama. Saya meminta mereka menarik iuran sendiri, mencari mobil sebagai kendaraan, dan menyiapkan bekal yang perlu dibawa.
Ketika sampai di kolam renang, saya meminta mereka untuk membeli tiket dan menyewa perlengkapan renang. Ketika makan di warung makan, saya meminta mereka yang menanyakan menu dan harganya, juga nanti yang membayarkan uangnya. Pekerjaan yang terkesan sepele tersebut sangat efektif untuk melatih keberanian anak. Pada awalnya, anak akan merasa malu dan ragu-ragu, misalnya, untuk membeli tiket atau bertanya harga menu makanan. Setelah beberapa kali, anak akan terbiasa karena terasah keberaniannya. Begitulah salah satu proses sederhana untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri anak. Tentu ada banyak cara lain yang bisa digunakan untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak.
- Membiasakan Anak Tampil Berbicara di Depan Umum
Tampil berbicara di depan umum menjadi momok bagi sebagian besar orang, tak terkecuali bagi orang dewasa sekalipun. Mereka biasanya mengalami demam panggung pada awal-awal berbicara di depan umum. Tapi, semakin sering tampil, kepercayaan diri akan meningkat dan keberanian makin muncul hingga berbicara di depan umum menjadi hal yang biasa.Seorang anak sejak kecil hendaknya dibiasakan untuk tampil di depan umum. Di sekolah, guru bisa memberi kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan hasil pekerjaan atau tugas secara lisan di depan kelas. Di rumah, orang tua bisa memberi kesempatan kepada anak untuk berbicara di forum keluarga, baik keluarga sendiri atau keluarga besar. Pada awalnya anak akan merasa ragu, malu, dan grogi. Semakin sering berbicara di depan umum, ia akan semakin percaya diri. Ketika anak berbicara di depan umum ini semua harus memberi dukungan dengan mendengarkan baik-baik dan memberi respon yang positif agar terbangun perasaan nyaman pada diri anak.
- Memberikan Apresiasi/Pujian Atas Pekerjaan Anak
Meningkatkan kepercayaan diri anak bisa dilakukan dengan memberi apresiasi positif terhadap hasil pekerjaan anak. Di sekolah, guru bisa memberi pujian terhadap hasil pekerjaan anak. Di rumah, orang tua bisa memuji pekerjaan anak, misalnya mengepel lantai. Setelah selesai mengepel lantai, orang tua bisa memberikan pujian, “Wah, adik hebat, lihat sekarang lantai bersih sekali. Mengilap sampai bisa buat bercermin.”Dengan pujian, anak akan merasa kerja kerasnya dihargai sehingga ia akan merasa bangga. Kebanggaan ini akan menumbuhkan sikap percaya diri anak karena anak merasa bahwa ia bisa melakukan sebuah pekerjaan dengan baik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!