Begitulah sistem pendidikan di Indonesia. Buku pelajaran fungsinya hanya beberapa tahun saja. Lebih dari tiga tahun sudah tak ada yang mau menggunakannya. Mereka maunya yang terbaru, yang sesuai dengan kurikulum terbaru.
Pertanyaannya ialah mengapa tidak menyusun buku pelajaran yang berumur panjang? Buku pelajaran –yang bahkan-- bisa diwariskan seorang ibu kepada anaknya. Buku pelajaran yang tetap bergeming tak terusik oleh pergantian kurikulum. Buku pelajaran yang masih bisa kita baca untuk masa yang lama.
Mungkin buku seperti itu berbentuk semacam ensiklopedia. Kita tahu bahwa buku ensiklopedia adalah buku yang berumur panjang. Buku ensiklopedia memuat pengetahuan dan wawasan yang masih bisa kita bacai meski sudah berusia tahunan.
Buku ensiklopedia juga bisa menjadi koleksi yang berharga. Buku ensiklopedia tentu dicetak dengan kualitas yang baik dan sampul hardcover. Harapannya, buku pelajaran tidak sedakar hanya menjadi buku kenangan setelah usianya di atas lima tahun. Orang tua yang memiliki empat anak, cukup membeli satu buku ensiklopedia untuk satu pelajaran yang bisa digunakan keempat anaknya secara berwarisan.
Dengan buku ensiklopedia, sekolah tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan biaya banyak untuk berbelanja buku pelajaran setiap tahun. Sekolah tidak terlalu dipusingkan dengan pergantian menteri atau pergantian kurikulum yang mengharuskan pergantian buku teks.
Pertanyaan lanjutannya ialah bagaimana mengajarkan materi dalam buku ensiklopedia? Buku pelajaran selama ini kan disesuaikan dengan kurikulum yang memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar, soal-soal latihan, dan evaluasi akhir semester, termasuk prosedur cara mempelajarinya juga dimuat dalam buku tersebut. Kalau buku ensiklopedia yang isinya hanya pengetahuan tanpa soal-soal latihan, bagaimana mempelajarinya?
Itulah pertanyaan yang perlu pemikiran lebih mendalam untuk menjawabnya. Tapi saya yakin, pasti ada solusinya.
***
Sukoharjo, 24 Agustus 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H