Mohon tunggu...
pungipung
pungipung Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Selebriti

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gotham, Sebelum Kemunculan Batman

8 Oktober 2014   22:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:51 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14127560561320499169

[caption id="attachment_346658" align="aligncenter" width="620" caption="cdn.screenrant.com"][/caption]

Tak dapat dipungkiri masih banyak penggemar Batman yang berharap trilogy The Dark Knight (TDK) garapan Christopher Nolan akan berlanjut. Sialnya, sampai sekarang tanda-tanda ke arah situ masih belum terlihat. Apalagi Nolan sudah tegas berkata tak akan ikut terlibat andai sekuelnya jadi dibuat. Untungnya, kegundahan penggemar ini akhirnya coba diobati oleh Fox. Hanya saja bukan sekuel TDK yang mereka buat namun prekuel segar yang dikemas dalam format film seri berjudul Gotham.

Sesuai namanya, miniseri baru ini mengambil periode kota Gotham sebelum kehadiran Batman. Gotham  berkisah mengenai petualangan James (Jim) Gordon, komisaris polisi di masa Batman, semasa mudanya. Meski merupakan prekuel namun kedekatan dengan era Batman tampak sengaja sangat ditonjolkan dalam serial Gotham.

Dari pembuka film saja, kita akan langsung melihat “jejak” Batman disini. Seorang pengutil cilik dengan gaya bak seekor kucing yang lincah (terlihat berlebihan, bukan?), beraksi di jalanan. Penonton tanpa ragu akan menyebut ia sebagai embrio sang Catwoman. Dan memang, anak itu adalah Selena Kyle.

Selena kecil lalu melihat adegan tragis yang di masa depan akan selalu diulang-ulang dalam memori Bruce Wayne. Keluarga Wayne dihadang seorang pemalak yang menginginkan uang dan perhiasannya. Sejurus kemudian, Thomas dan Martha sudah tewas bersimbah darah akibat tembakan si penjahat. Tinggal lah Bruce seorang diri.

Adegan selanjutnya, sang tokoh utama, Jim Gordon, muncul di TKP. Ia menghibur Bruce dan berjanji akan menangkap si pelaku. Kelak Bruce akan selalu mengingat kebaikan Jim ini dan menjadikannya orang di kepolisian yang paling dipercaya.

Season pertama Gotham sepertinya akan berkutat seputar penuntasan kasus Wayne. Jim sendiri sebenarnya orang baru di kepolisian Gotham. Ia langsung dipasangkan dengan seniornya, detektif Harvey Bullock. Dua tokoh utama ini diperankan Ben Mckenzie (Jim) dan Donal Logue (Harvey). Sebagai performa utama, chemistry keduanya cukup menghidupkan cerita. Dukungan visual yang cukup menawan juga menjadi nilai tambah. Meski tak sekeren kota Gotham besutan Nolan, kota Gotham di serial ini sudah cukup memenuhi imajinasi kita tentang Gotham yang beranjak modern namun suram dan “sakit”.

Dengan plot dasar mencari pembunuh Waynes, Gotham juga memberikan tema kasus berbeda di setiap episodenya. Episode pertama tentang pembunuhan Waynes, selanjutnya kasus penculikan anak, dan ketiga tentang kasus Balloonman. Hanya saja, jika memijakkan cerita pada rantai perburuan pembunuh Waynes maka terlihat jalinan cerita antar episode tak begitu kuat. Gotham seperti masih bingung menjual ceritanya. Apakah sepenuhnya tentang Jim Gordon atau ingin menjadi prekuel murni kehadiran Batman. Ia seperti terjebak dengan kharisma Batman sehingga tampak seperti terus menerus berdiri dalam bayang-bayang Batman. Gotham juga seperti linglung apakah akan mendudukkan posisinya sebagai serial detektif kriminal atau sekedar drama aksi biasa. Pola pengungkapan kasus di setiap episode selalu datar-datar saja. Tak ada klimaks yang menegangkan atau bahkan sekedar membuat dahi berkerut.

Lihat juga kisah tokoh-tokoh antagonis yang diangkat, masih banyak yang berkait dengan Batman. Ada empat tokoh antagonis besar yang sudah dimunculkan di tiga seri perdana Gotham; Falcone, Arkham, Penguin, dan Fish Mooney. Tiga nama yang disebut pertama sudah dikenal dalam petualangan Batman, hanya Fish Mooney satu-satunya karakter rekaan baru. Dari keseluruhan cerita, Penguin mendapat porsi paling besar, selanjutnya Fish Mooney. Penampilan Penguin sangat memukau di serial ini, ia tampil sebagai kesegaran tersendiri di tengah suramnya pergulatan malaikat dan iblis di kota Gotham.

Baru tiga episode memang, dan masih belum terlihat kekuatan Gotham sebagai sebuah serial yang fantastis. Tapi jangan buru-buru meninggalkan serial baru ini. Kita tunggu dulu episode-episode berikutnya, ya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun