Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penggunaan Pronomina 'Kamu' dalam Artikel Non-fiksi

24 Juli 2015   18:40 Diperbarui: 24 Juli 2015   18:40 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya terdorong menulis artikel ini atas saran baik beberapa teman saya Kompasianer yang mencermati penggunaan kata “kamu” dalam beberapa artikel saya di Kompasiana. Teman-teman saya menyarankan kepada saya untuk menghindari penggunaan kata “kamu” dan menggantinya dengan kata “anda”. Mungkin teman-teman kawatir bahwa artikel saya jadi terkesan merendahkan pembaca.

Kata ganti orang (pronomina) kamu sebenarnya pada awalnya sama dengan engkau dan anda, yakni sebagai pronomina kedua tunggal. Hanya untuk pronomina anda memang memiliki dua pengertian, tunggal dan jamak.

Dalam perjalanan penggunaannya memang kemudian terjadi perbedaan dalam rasa bahasa. Pronomina anda terkesan lebih santun dibandingkan dengan kamu. Penggunaan kamu memang terasa agak merendahkan, apalagi dalam konteks bahasa lisan. Namun dalam situasi tertentu pronomina kamu terasa lebih akrab.

Terkait dengan beberapa artikel saya yang menggunakan pronomina kamu, memang ada unsur kesengajaan. Artikel-artikel itu memang saya tujukan untuk kaum muda dan saya tampilkan di kanal muda Kompasiana. Saya menggunakan pronomina kamu untuk memberi kesan akrab dan personal, karena kamu memang untuk pronomina kedua tunggal yang berbeda dengan anda yang bisa dimaknai jamak. Dengan menggunakan pronomina kamu saya berharap terjadi suasana keakraban dengan para pembaca khususnya kaum muda. Agar tidak terjadi kesan menggurui, lebih terasa sebagai situasi percakapan personal dan informal. Bagi para pembaca yang bukan kaum muda mungkin terkesan merendahkan.

Jadi di sini penggunaan pronomina kamu memang harus dilihat konteks tujuan artikelnya. Penulis pasti punya alasan tersendiri memilih menggunakan pronomina kamu daripada pronomina anda. Sekali lagi ini hanya masalah rasa bahasa. Masalah kesan akrab. Masalah formal dan informal

Demikian artikel singkat ini hanya sekedar berbagi pemahaman saya tentang penggunaan pronomina kamu dan anda. Semoga bermanfaat.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Jumat, 24 Juli 2015
Suko Waspodo
www.sukowaspodo.blogspot.com
Ilustrasi: slideshare

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun