Setiap kali orang berbeda dengan penguasa
dituduh sebagai kader partai komunis indonesia
itulah senjata pembunuh nomer satu zaman itu
lalu diancam akan di penjara di pulau buru
cara licik penguasa orde baru setiap waktu
fitnahan komunis adalah cara untuk mengganjal
agar rakyat tak berani melawan penguasa frontal
ketidakpuasan rakyat tersimpan di bawah bantal
setiap waktu hidup selalu hanya pengalaman kesal
kini tatkala zaman telah berubah terbuka drastis
rakyat tak lagi bisa diperlakukan dengan bengis
apalagi dipojokkan dengan tuduhan antek komunis
karena sesungguhnya ideologi ini nyaris telah habis
negara tak mungkin lagi ditata dengan sistem fasis
tapi mengapa yang sok mengaku agamis membuka luka
suka menuduh komunis kepada lawan politik yang berbeda
menyamakan komunis dengan ateis sungguh mengada-ada
mengaku agamis perilakunya sering abaikan sang pencipta
sedangkan yang difitnah komunis justru mencintai sesama
pemfitnahlah yang sesungguhnya ateis berkedok agama
***
Solo, Sabtu, 29 September 2018, 14:21
'salam kritis penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H