Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tak Cukup Hanya "NKRI Harga Mati"

30 Agustus 2018   15:29 Diperbarui: 30 Agustus 2018   16:00 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keseriusan usaha pemerintah untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sangat patut diacungi jempol. Dimana-mana dalam setiap kesempatan selalu diingatkan dengan semboyan 'NKRI Harga Mati'. Elemen-elemen masyarakat pendukung pemerintah juga senantiasa menggaungkan semboyan tersebut.

Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi tentang kehidupan berbangsa dan  bernegara juga bisa kita lihat dari banyaknya orang yang mengenakan atribut dengan semboyan tersebut. Terlepas mungkin itu baru yang tampak secara lahiriah namun patut kita apresiasi. Saling mengingatkan niscaya sangat penting.

Namun demikian ada satu hal yang lebih penting lagi dari mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia, yakni mempertahankan Pancasila.

Pasti kita setuju untuk mempertahankan bentuk negara kesatuan  tetapi apa jadinya kalau dasar negaranya bukan Pancasila.

Sejarah telah menunjukkan beberapa kali dasar negara ini diuji eksistensinya. Yang pernah sangat melukai kehidupan berbangsa adalah tatkala ada keinginan sebagian masyarakat untuk menggantinya dengan ideologi Komunis. Peristiwa tersebut menimbulkan luka dalam dan trauma sampai sekarang.

Selain itu yang tak kalah berbahayanya juga adalah keinginan untuk mengganti  sila Pancasila dengan menyertakan syariat Islam di dalamnya.

Bentuk negara kesatuan mungkin bisa tetap kita pertahankan tetapi apa jadinya kalau Pancasila diubah. Kebhinekaan yang merupakan kekayaan dan kebanggan kita bisa koyak tercabik-cabik oleh pertikaian yang berkepanjangan.

Mungkin saja oleh perkembangan dan tuntutan efektifitas pemerintahan maka sistem desentralisasi sekarang ini lalu berkembang menjadi bentuk negara administrasi kepulauan, mirip bentuk negara serikat. Bentuk negara seperti ini mungkin saja diterapkan tetapi harus tetap dengan dasar negara Pancasila.

Pembentukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau disingkat BPIP oleh pemerintah patut kita dukung seratus persen.

Lembaga yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden ini memiliki tugas membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila.

Lebih lanjut lembaga ini melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan, dan melaksanakan penyusunan standardisasi pendidikan dan pelatihan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun