Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ciri Orang Kreatif: Kemampuan untuk Bekerja Keras

22 Juli 2015   19:37 Diperbarui: 22 Juli 2015   19:40 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sembilan ciri yang menunjukkan bahwa seseorang termasuk orang yang kreatif. Untuk memahaminya silahkan anda ikuti dan cermati tulisan tentang hal tersebut yang akan disajikan berurutan secara bertahap. Pada artikel kali ini akan tersaji ciri yang pertama, 'kemampuan untuk bekerja keras'.

Apabila orang-orang kreatif melukiskan diri, mereka menyatakan hal yang sama, hanya dengan ungkapan yang berbeda: ‘Saya hanya bekerja keras …’ Mereka bekerja keras membanting tulang, memeras tenaga berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan dan bahkan mungkin bertahun-tahun. Mereka sungguh-sungguh hidup dalam arena kreatif, entah di bidang seni, ilmu, atau profesi mereka di bidang politik, hukum, bisnis dan lain-lain. Pekerjaan mereka sungguh-sungguh ‘menelan’ hidup mereka.

Orang-orang santai, dalam pengertian: loyo, tanpa gairah, tanpa semangat, tanpa ada sesuatu yang hendak dicapai dalam hidup, tanpa cita-cita, tidak akan pernah berhasil menjadi kreatif dalam pengertian menghasilkan sesuatu yang baru, yang berguna. Ide-ide baru, gagasan-gagasan baru di bidang seni, ilmu, atau gerakan kemasyarakatan inovatif, menuntut amat banyak energi, waktu, perhatian, dedikasi dan peluh. Maka orang-orang kreatif bekerja keras, namun tidak tegang, serius tetapi santai. Karena kerja sudah menyatu dengan gaya hidup mereka. Mereka memiliki kemampuan bekerja keras.

Itulah ciri orang kreatif yang pertama. Ciri berikutnya akan dipaparkan dalam tulisan yang akan datang.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Rabu, 22 Juli 2015
Suko Waspodo
www.sukowaspodo.blogspot.com
Ilustrasi: sanapedia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun