Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Perilaku Warga Jakarta di Mata 'Wong nDeso'

21 Juli 2015   08:41 Diperbarui: 21 Juli 2015   08:41 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta sampai saat ini selalu masih menjadi kota yang diimpikan dan didambakan bagi orang yang belum pernah tinggal dan merasakan tinggal di ibukota negara Indonesia ini. Bagaimana tidak tertarik? Segala pola kehidupan mewah dan modern bisa kita temui di kota ini. Berbagai jenis hiburan, yang tidak ada di daerah lain dapat dinikmati disini. Banyak macam bangsa dan suku juga ada di Jakarta ini. Pada kesempatan ini saya ingin mencoba berpendapat tentang perilaku warga Jakarta dimata saya yang wong ndeso Solo ini.

Pendapat ini saya sampaikan terkait dengan keprihatinan saya terhadap situasi ibukota negara ini yang sampai saat ini terlihat tidak nyaman dan semrawut. Saya yakin kesemrawutan dan ketidaknyamanan itu berawal dari perilaku warganya dan sekaligus pengelolaannya. Agar lebih seimbang saya akan sampaikan pendapat saya berdasar perilaku positif dan perilaku negatifnya.

Perilaku Positif

  • Pada umumnya warga Jakarta, sebagai individu, merupakan orang-orang yang dinamis dan kreatif. Hal ini terjadi karena tuntutan agar bisa bertahan hidup.
  • Memiliki semangat kerja yang tinggi.
  • Pantang menyerah dalam segala situasi.
  • Cepat beradaptasi dengan tantangan kemajuan teknologi dan peradaban modern.
  • Kritis terhadap perubahan yang terjadi dalam situasi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hukum.

Perilaku Negatif

  • Pada umumnya warga Jakarta sangat individualis dan egois terlalu mengejar kepentingan diri pribadi.
  • Suka menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan apapun.
  • Tingkat toleransi relatif rendah, terlalu mementingkan kelompoknya dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Kota dan fasilitasnya modern tapi perilaku warganya cenderung primitif dan bahkan kadang barbar serta merusak; main hakim sendiri.
  • Perilaku berlalulintas seenaknya sendiri; rambu-rambu dilanggar dan liar.
  • Keseimbangan lingkungan hidup dirusak.
  • Mendirikan bangunan modern dengan melanggar master plan.
  • Mendirikan tempat tinggal di bantaran sungai.
  • Menggunakan lahan publik untuk kepentingan pribadi.
  • Membuang sampah sembarangan.
  • Emosional dan mudah mengeluarkan kata-kata kotor.
  • Banyak yang berperilaku hedonist, terlalu mengejar kenikmatan duniawi.
  • Sifat koruptif terjadi hampir terjadi di semua bidang.

Itulah yang saya amati dan perhatikan perilaku warga Jakarta menurut kacamata pandang saya yang ndeso ini. Saya sangat prihatin dan sedih dengan situasinya. Membuat saya tidak bangga dengan ibukota negara ini. Semestinya kita membuat ibukota ini menjadi kota yang manusiawi dengan menjadi individu warga yang berperilaku lebih beradab. Kota Jakarta yang menjadi barometer kemajuan dan peradaban semestinya kita huni dan kita kelola dengan perilaku yang beradab dan santun.

Ini sekedar opini dan unek-unek saya yang ndeso dan jauh dari peradaban ibukota ini. Walau tidak tinggal di Jakarta tapi bermimpi memiliki ibukota yang nyaman dan beradab. Berharap memiliki saudara-saudari sebangsa yang lebih memperhatikan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Mungkin tidak semuanya benar yang saya sampaikan di atas tapi sekedar sebagai bahan refleksi kita bersama.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Selasa, 21 Juli 2015
Suko Waspodo
www.sukowaspodo.blogspot.com
Ilustrasi: duaransel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun