Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sesal

26 Februari 2014   17:09 Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:09 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

menatap dinding kosong terisi bayangmu
tajam menikam netramu hujam nelangsaku
sesalku mengharu biru jiwa mengaduk
tak jua mengerti karsamu membisu

pijar lampu terasa pudar dalam tatap nanar
masihkah pintaku maaf dalam sambutmu
wangi kemuning temani larut malamku
tak mampu hiburku hadapi gundah

nyanyi belalang miris merintih
pedih mengiris rasaku tertindih
sisa hujan membasahi lantai beranda
tak mampu dinginkan sesak dadaku

termangu menatap malam membentuk embun
mampukah redakan cemas tentangmu
banyak tanya menggumpal tanpa jawab
menyumbat pekat kening kian pening

ratri sunyi karib sejati temani aku
renungi diri pahami maksud indahmu
mengikis kesombongan diriku
agar selalu memaknai kebahagiaanmu

maafkan angkuhku yang telah menyakitimu

***
Solo, Selasa, 26 Maret 2013. 00.29
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
www.sukowaspodo.blogspot.com
Ilustrasi: ArtPics On Fb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun