Saat-saat setelah putus hubungan dengan pacar atau seseorang yang sangat kamu cintai, kenangan akan hubungan kamu itu benar-benar mengganggu pikiran kamu. Secara tak terduga kamu akan selalu teringat bekas pacarmu. Bunyi telepon yang terdengar pada waktu tertentu dapat menghidupkan kembali kenangan lama kamu; demikian juga pertemuan dengan si Anu, teman bekas pacar kamu. Tidak perlu heran jika kamu mulai menghindari orang-orang maupun tempat tertentu, segala sesuatu yang mengingatkan kamu pada bekas pacar kamu.
Pada taraf ini kamu pasti akan mengalami kekalutan perasaan dan kebingungan. Perasaan seperti ini akan membuat diri kamu dan orang-orang sekeliling kamu risau. Bisa dimengerti. Di satu pihak kamu sekarang puas, tetapi di lain pihak sedih. Wajar kalau kamu merasa depresi dan tidak tahu kapan semua itu akan mereda.
Supaya pulih kembali dari luka hati, diperlukan waktu. Kamu harus sabar dengan diri kamu sendiri, memberi kesempatan pada luka kamu untuk sembuh. Banyak pasangan kekasih yang tetap berhubungan sebagai teman biasa setelah memutuskan hubungan. Namun mereka justru mengalami tekanan perasaan yang terlalu berat, karena masih saling bertemu, sehingga kenangan masa lalu muncul kembali.
Putusnya hubungan akan terasa lebih mudah diselesaikan, jika kalian dapat menahan godaan untuk menelpon atau menemui bekas pacar untuk mengetahui keadaannya. Lebih baik menunda pertemuan apapun bentuknya, walau hanya ‘demi nostalgia’ sampai masing-masing telah pulih kembali dari luka akibat putusnya hubungan.
Perlu diperhatikan, bahwa hari-hari tertentu seperti tanggal putusnya hubungan, hari ulang tahun dan hari-hari istimewa lain yang biasa kalian peringati, akan terasa berat dilewati. Jangan lalui hari-hari itu dengan memandangi foto-foto atau surat-surat cinta lama. Singkirkanlah untuk sementara segala benda yang menimbulkan kenangan. Keluarlah dan berbaurlah dengan orang-orang lain.
Seringkali gejolak perasaan yang timbul setelah putusnya suatu hubungan sulit dimengerti oleh mereka yang belum pernah mengalami jatuh cinta atau patah hati. Carilah teman yang dapat dipercaya untuk mencurahkan isi hati kamu. Setiap kali kamu membagikan kesedihan kamu, luka hati kamu akan berkurang. Jangan pernah ragu untuk berterus terang bila kamu membutuhkan teman atau ingin menyendiri. Kamu memang membutuhkan saat-saat untuk menyendiri. Orang lain tidak akan pernah mengetahui apa yang kamu rasakan, jika kamu tidak mengatakannya. Memang wajar kamu ingin selalu berada di antara teman-teman kamu, namun jangan tergantung seluruhnya kepada mereka.
Jangan ragu untuk memberikan perhatian lebih bagi diri kamu. Kamu hurus cukup istirahat, meskipun kamu sulit tidur; dan tetaplah makan seperti biasa, meskipun kamu tidak berselera.
Lebih baik lagi jika kamu menikmati hal-hal yang kamu sukai daripada selalu mengurung diri dan tidak terhibur. Belilah sesuatu yang istimewa yang telah lama kamu idam-idamkan. Pergilah menghibur diri bersama teman-teman kamu. Atau, bila kamu dapat berlibur, ikutilah acara liburan akhir pekan. Kamu akan mendapatkan lingkungan dan teman-teman baru sebagai ganti suasana. Ikutilah kegiatan-kegiatan luar (pesta, mendaki gunung, ke pantai), segera setelah kamu merasa siap untuk ‘merentangkan sayapmu’ lagi.
Memutuskan segera berpacaran kembali merupakan hal yang kurang bijaksana. Setiap kali kehilangan, dibutuhkan waktu untuk pemulihan. Cepat-cepat berpindah ke orang lain akan menciptakan situasi yang lebih ruwet lagi. Waktu seperti ini kurang tepat untuk menilai pacar yang baru, karena kamu belum bisa memastikan apakah kamu masih ‘lapar’ dengan cinta lama kamu, atau telah pulih sama sekali untuk ‘berlayar’ lagi. Kamu masih akan terus menerus membanding-bandingkan cinta baru dengan cinta lama kamu. Pada akhirnya kamu akan sadar bahwa kamu harus berhenti berpura-pura jatuh cinta, karena kamu belum siap untuk mencintai secara dewasa.
Tanpa kamu sadari, enam bulan atau bahkan dua belas bulan segera berlalu. Baru saat ini kamu mampu menemukan penyebab putusnya hubungan yang sebenarnya. Hal ini sangat penting bagi hubungan kamu yang baru. Berdasarkan pengalaman lama, kamu telah mempelajari sesuatu tentang diri kamu, khususnya tentang tipe orang yang cocok dan tidak cocok dengan kamu. Semoga kamu juga bertambah matang, setelah melewati masa suram, dalam usaha kamu bangkit dari rasa kecewa.
Akhirnya apa pun alasannya, patah hati tidak perlu membuat kamu berpikir ‘Saya takkan pernah jatuh cinta lagi.’ Pengalaman yang lalu justru dapat menjadi jembatan memasuki kehidupan baru. Memulai segalanya dari awal lagi adalah bagaikan lahir kembali: menuntut sikap berani mengambil resiko, membuka diri bagi perubahan dan bagi peristiwa serta orang-orang yang belum dikenal.