Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pedoman Etis yang Jelas sebagai Pendukung Kreativitas

16 April 2014   23:18 Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:41 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umumnya keluarga di mana anak calon orang-orang kreatif hidup memiliki pedoman etis yang jelas. Di satu pihak ada pedoman tata kelakuan yang jelas: mana salah, mana benar dan disiplin keluarga yang konsisten serta pasti: kapan mulai tidur dan bangun tidur, kapan bekerja, kapan bersantai, kapan pergi ke luar rumah. Tetapi di lain pihak tertuang harapan agar anak-anak hidup dan bekerja berdasarkan keyakinan sendiri dan tidak menaati peraturan dan orangtua secara buta. Mereka diberi keleluasaan untuk berinisiatif. Kalau ada konflik antara dua hal itu, selalu tersedia waktu dan kemungkinan untuk membicarakan.

Keluarga orang-orang kreatif cenderung fanatik memegang pedoman hidup mereka. Seringkali mereka tidak sejalan dengan pandangan yang berlaku dalam masyarakat di bidang agama, moral, politik. Namun yang menjadi tekanan di sini bukan pada sikap fanatiknya, tetapi pada pendidikan nilai dan sikap anak-anak. Berkat adanya pedoman yang jelas, anak-anak diberi dasar dan titik tolak untuk mempertimbangkan pegangan dan norma perilaku mereka sendiri secara bertanggung jawab.

Nilai-nilai yang ditekankan dalam keluarga antara lain:

  • Kejujuran: terus terang dan tidak plintat-plintut, sembunyi-sembunyi, bermuka dua.
  • Penghargaan pada mutu: suka bekerja dengan baik, menyukai bidang keterampilan, bersedia mengembangkan bakat, bangga atas diri, kemampuan pribadi dan menghargai usaha sendiri.
  • Keingintahuan intelektual: menaruh minat pada ide-ide, gagasan-gagasan dan pikiran-pikiran baru, pemecahan masalah, bacaan, pembicaraan tentang sastra, seni, ilmu.
  • Ambisi yang sehat: mau berbuat sesuatu dalam hidup, berprestasi, mendapat pengalaman, memberi sumbangan bermutu.

Demikianlah tulisan kecil ini disampaikan hanya untuk sedikit berbagi pengetahuan tentang pedoman etis yang jelas sebagai pendukung kreativitas anak-anak. Semoga bermanfaat.

Salam damai penuh cinta.

***

Solo, Rabu, 16 April 2014

Suko Waspodo

www.sukowaspodo.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun