Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tetap Mesra hingga Lanjut Usia

14 Januari 2015   23:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:08 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mesra ketika masa pacaran tentuhal yangbiasa. Karena, saat itu gairah masih menggebu-gebu. Bukan hanya itu saja, masalah yang menghadang juga terbilang masih dalam kadar yang mudah diselesaikan.

Tetapi, bagaimana ketika kita memasuki usia senja alias sudah berkepala lima alias 50an tahun? Masalah kemesraan terkadang menjadi cerita saja.

Tatkala kita menonton film Notebook yang dibintangi Ryan Gosling dan Rachel Mc Adams tahun 2004, yang mengisahkan sebuah cinta sejati yang membawa mereka pada kisah cinta sehidup semati, setiap pasangan suami istri tentu ingin mengalami hal tersebut. Hal itu tentu apabila pasangan kita benar-benar mencintai.

Lalu sejak kapan kita perlu membina kisah cinta sehidup semati yang penuh kemesraan tersebut? Tentu saja jawabannya adalah kita tidak harus memulainya saat kulit sudah menunjukkan keriput dan guratan penuaan. Bahkan, sejak pernikahan masih dapat dihitung dengan jumlah jari dalam satu tangan, ingatlah beberapa hal di bawah ini, dan tumbuhkanlah sebagai kebiasaan. Masalahnya, kemesraan menjadi sebuah bumbu masakan yang perlu ditaburkan setiap saat agar aroma hidup berpasangan semerbak seperti bau rempah-rempah yang mengundang gairah bersantap.

Pahami dan lakukan hal-hal sederhana berikut ini untuk membina kemesraan antara anda dengan pasangan hidup anda.

Cerita Hal-hal yang Terkesan ‘Tidak Penting’

Banyak hal sederhana yang terkadang anda berpikir bahwa ini terlalu tidak penting untuk disampaikan sebagai bahan cerita ke pasangan anda. Misalnya, cerita tentang anda melihat iklan baru di pinggir jalan yang belum pernah anda lihat. Jika anda dan pasangan sama-sama bekerja dan saat bertemu anda sudah sama-sama lelah, biasanya anda hanya membahas yang penting saja masalah anak, administrasi, rumah, pekerjaan dan hal prioritas lain.

Namun, jangan pernah menganggap remeh tentang topik pembicaraan yang bukan prioritas ini, karena membuat variasi pembicaraan lebih ada dinamika dan bisa menjadi intermezzo. Bisa jadi, dari hal yang kurang penting ini memunculkan ide-ide untuk dimanfaatkan dalam meningkatkan kesejahteraan dan keharmonisan keluarga.

Tertawa Bersama

Cobalan mencari hal-hal untuk bisa membuat anda dan pasangan tertawa sebebas mungkin. Bercandalah, karena hal ini membuat landasan cinta sejati anda semakin berbumbu. Ketika anda dan pasangan terbiasa tertawa bersama, anda akan terus merindukan hal ini dan tidak bosan untuk mencari lagi candaan lain sehingga hubungan anda selalu menyenangkan. Pada akhirnya, keterkaitannyabahwa sebuah pernikahan merupakan hal yang menyenangkan adalah penting adanya. Anda bisa bercanda saat belanja, saat mengasuh anak, saat menonton TV, atau bahkan saat anda sedih, berlatihlah untuk tetap menghadapi dengan senyuman. Saat menghadapi masalah serius pun, anda akan bisa memandang dari perspektif yang lain karena anda berdua yakin bahwa proses yang anda akan jalani punya satu tujuan yaitu kebahagiaan. Ingatlah bahwa dengan tertawa, anda juga bisa awet muda.

Ingat Pertama Kali

Saat bosan dan kejenuhan melanda, atau saat melihat bahwa pasangan kita tidak tampil seperti yang dulu, tetap ingatlah selalu saat pertama anda bertemu. Ingatlah pertama kali anda tertarik dan menyatakan dalam hati “I am falling in love". Ingatlah saat pertama kali anda berkencan, saat pertama kali anda berdekatan, ingatlah getar-getar perasaan anda saat itu, dan yang terutama ingatlah saat anda berusaha sungguh-sungguh dalam mempertahankan hubungan anda dengan pasangan. Dengan mengingat pertama kali berjumpa dulu, saat anda marah pun, anda bisa marah dengan penuh cinta. Bingung ya, bagaimana sih marah penuh cinta? Intinya adalah saat marah anda tetap menjaga perasaan pasangan seperti saat anda menjaga perasaannya pertama kali dulu.Yaitu, tidak mengucapkan kata-kata kasar, atau tidak mengungkapkan kemarahan di depan anak-anak anda.

Jadwalkan Kegiatan Pacaran Tetap Ada dalam Agenda

Usia tentu boleh bertambah, anak bertambah demikian juga usia pernikahan anda. Namun demikian tetap biarkan kegiatan pacaran dipasang dalam agenda, meski frekuensinya perlu diatur bilaa anda masih punya anak-anak balita. Misalnya, dulu saat pacaran sering traveling, tetaplah lakukan hal tersebut meski dengan pendekatan yang berbeda. Traveling yang dekat saja sehingga masih bisa mengawasi anak-anak anda. Atau jika anda biasa menonton konser musik rock, tetap jadwalkan saja, meski sekarang tidak bisa jingkrak- jingkrak seperti dulu. Nikmati aktivitas bersama dari hal yang sederhana seperti memasak bersama, menonton film, melakukan hobi bersama, dan sebagainya. Yang penting, pastikan anda tidak melupakan kegiatan pacaran ini, minimal sebulan atau dua bulan sekali anda habiskan waktu khusus berduaan di luar rumah sehingga anda tetap bisa menyirami ladang cinta anda berdua. Tentunya saat anda meninggalkan rumah, pastikan anak-anak anda dalam keadaan baik dan ada dalam pantauan yang tepat, supaya tenang saat jalan-jalan berdua.

Perhatian

Bagi seorang wanita, perhatian adalah hal mutlak sebagai ukuran bahwa pasangannya adalah sosok mesra. Mulai dari hal yang sederhana, mengomentari dandanan, gaya rambut, rasa masakan, sampai ke kondisi yang memang butuh perhatian besar seperti ketika dalam keadaan sakit, sedih, dan situasi bermasalah yang dihadapi. Sama halnya dengan laki-laki, merekapun tetap menjadikan perhatian pasangan adalah sebagai ukuran dari sebuah ungkapan mesra wanita. Bedanya, laki-laki ingin kebutuhan dasarnya menjadi titik perhatian, seperti lewat makanan, masakan, memijit lembut ketika merasa lelah atau menyiapkan pakaian kerja. Variasi dari ungkapan perhatian ini bisa bermacam-macam. Misalnya, memberikan surprise gift meski tidak sedang ulang tahun, kiriman kue ke kantor hanya untuk mengatakan “I love you”, surat cinta via e-mail sebagai ungkapan perhatiannya pada rambut baru pasangan, atau perhatian lain yang diungkapkan berbeda-beda.

Sentuhan Cinta

Yang dimaksud dalam hal ini adalah mengungkapkan cinta dalam berbagai bentuk sentuhan. Syukurlah apabila bisa berlanjut dengan seks, tetapi jika tidak memungkinkan karena istri masih habis melahirkan atau mungkin sedang sakit, berikan sentuhan cinta yang membuat suasana rumah penuh senyuman. Jika kondisi suami-istri sehat, seks rutin bisa menumbuhkan keterikatan antara suami-istri yang optimal.

Ciptakan Momen

Terlepas dari hal-hal mendasar, kesempatan berunjuk mesra adalah hal utama yang perlu anda sadari dan harus anda temukan. Jadikan kemesraan menjadi ajang action bagi anda dan pasangan untuk berekspresi dalam sebuah kesempatan. Ketika berjalan bersama, ketika berdua di dapur, saat makan bersama di restoran, menemani anak-anak bermain, ketika melakukan perjalanan bersama, ketika sakit, dan masih banyak momen yang bisa dijadikan ajang anda untuk unjuk kemesraan, meskipun anda tidak sempat pergi keluar rumah karena berbagai kondisi. Jadi, temukan sendiri momen yang anda rasa sesuai untuk menghadirkan kemesraan dengan mengekspresikan rasa cinta, ketulusan dan perhatian anda.

Masih ada banyak cara untuk dapat bermesraan dengan pasangan anda, tergantung dari karakteristik anda berdua. Setiap pasangan suami-istri tentu mempunyai cara unik sendiri yang dapat menambah kemesraan. Yang penting harus diingat, kemesraan antara suami-istri mempunyai dampak positif terhadap keharmonisan rumah tangga, yang pada akhirnya akan memberi pembelajaran yang baik bagi anak-anak anda. Anak-anak yang melihat orangtuanya harmonis, akan belajar menghargai orang lain, hidup dengan lebih bijak dan belajar menata emosi.

Selamat membina kemesraan sampai tua.Yakinlah, bahwa hidup ini akan menjadi semakin indah, berwarna dan bermakna.

Salam hangat penuh cinta.

***

Solo, Rabu, 14 Januari 2015

Suko Waspodo

www.sukowaspodo.blogspot.com

Ilustrasi: lintas.me

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun