Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Teh Hangat Penghujung Hari

10 Desember 2024   10:13 Diperbarui: 10 Desember 2024   10:13 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Secangkir Teh (Sumber gambar: Freepik)

di sudut senja yang mulai pudar
kala langit menyulam warna jingga
secangkir teh hangat menjadi pelipur
mengalirkan hangat pada diri yang letih

uapnya menari, lembut dan halus
membawa kisah hari yang berlalu
tetes demi tetes, mengurai lelah
mengganti gemuruh dengan tenang teduh

setiap seruputan adalah pelukan
dari waktu yang melambat sejenak
mengajakku merenung tanpa beban
menghitung syukur di sela hembusan nafas

aroma melati yang samar menyeruak
seperti bisikan lembut rahasia alam
mengingatkan bahwa lelah ini wajar
dan besok, mentari akan kembali ramah

secangkir teh hangat di penghujung hari
adalah laksana doa dalam diamku
menyulam harapan merengkuh arti
menutup lembaran hari dengan damai

***
Solo, Selasa, 10 Desember 2024. 10:07 am
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun