Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serangan Fajar

29 November 2024   11:12 Diperbarui: 29 November 2024   11:12 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serangan Fajar (Sumber gambar: Confetti Artiste)

pagi menyapa dengan sinar lembutnya
mengalir perlahan melalui tirai jendela
membangunkan kita dari mimpi
di dunia nyata yang lebih indah, lebih nyata

kau, di sisiku, bagai lukisan tanpa cela
kulitmu menyimpan hangat malam yang tersisa
kujelajahi setiap lekuk indah tubuhmu
seperti pelaut mencintai laut birunya

bibir kita bersenandung tanpa kata
melodi yang hanya kita pahami bersama
nafasmu, ritme yang memabukkan
mengisi udara pagi dengan keintiman

tanganmu, bagai penari di panggung
menelusuri jalanku dengan sentuhan dalam
di antara desah dan bisik kita mesra
waktu seakan membeku, menunda harinya

mentari malu menyaksikan cinta kita
namun sinarnya tak mampu berpaling jua
di sini, di pagi hening yang masih muda
kita mencipta surga tanpa jeda

saat akhir tiba, kau tersenyum manja
dan pagi menyimpan rahasia kita
dunia memanggil, namun kita tahu
esok pagi, simfoni ini akan mengalun indah lagi

***
Solo, Jumat, 29 November 2024. 11:07 am
Suko Waspodo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun