di singgasana megah kau berdiri
berselimut janji yang dulu suci
namun kini menjadi abu tak berarti
tertimbun kerak rakus tak tahu diri
tak tahu diri, kau menjelma durjana
menggenggam kuasa dengan tangan besi
mengukur rakyat dengan angka fana
seolah hidup mereka sekadar statistik mati
janji-janji yang kau tabur dahulu
mekar menjadi ilusi tanpa akar
kau lupa, kursi itu bukan milikmu
melainkan amanah yang kau campakkan ke dasar
suaraku kau bungkam dalam senyap
kritikku kau balut dengan ancaman
seolah lupa bahwa di balik senyum lelap
rakyat mengendap dalam gelombang perlawanan
tak tahu diri, kau mencuri rembulan
cahaya yang seharusnya milik semua
kau bakar hutan untuk menanam istana
melupakan bumi yang mendekap kita
tapi ingatlah, tak ada tahta yang abadi
waktu akan menelan dirimu perlahan
dan suara yang kau remehkan kini
akan menjadi badai yang merobohkan kekuasaan
***
Solo, Kamis, 28 November 2024. 7:28 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H