Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Gelimang Angkara Murka

26 November 2024   10:02 Diperbarui: 26 November 2024   10:59 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam Gelimang Angkara Murka (Sumber gambar: Port City Art)

dalam gelimang angkara murka
kursi-kursi kekuasaan bertahta
dilumuri janji yang terbang sia-sia
dusta berselimut megah, tak terjaga

keringat rakyat adalah air mata
dibeli murah, digadaikan nyawa
di jalan setapak, jerit tertahan
hak-hak mereka tinggal bayangan

kapal besar melaju congkak
nahkoda tuli pada pekik rakyat
arah tak lagi menuju cahaya
melainkan jurang dalam gelap gelita

di meja panjang, prasmanan dosa
mereka pesta atas luka yang fana
namun sejuta tangan menggenggam asa
memahat harapan dari reruntuhan kata

wahai pemimpin yang berpayung kuasa
ingatlah sumpah yang terucap di dada
jangan biarkan angkara murka memimpin
sebab rakyat diam bukan berarti tak terhisap angin

dalam gelimang angkara murka
masih tersisa bara jiwa
rakyat bukanlah angka tanpa nama
mereka adalah nyawa yang terus meminta

bangkitlah negeri dari gelap pekat
hancurkan kebohongan yang berselimut rapat
sebab angkara akan kalah, pada akhirnya
ketika kebenaran berdiri tanpa senjata

***
Solo, Selasa, 26 November 2024. 9:47 am
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun