dalam gelimang angkara murka
kursi-kursi kekuasaan bertahta
dilumuri janji yang terbang sia-sia
dusta berselimut megah, tak terjaga
keringat rakyat adalah air mata
dibeli murah, digadaikan nyawa
di jalan setapak, jerit tertahan
hak-hak mereka tinggal bayangan
kapal besar melaju congkak
nahkoda tuli pada pekik rakyat
arah tak lagi menuju cahaya
melainkan jurang dalam gelap gelita
di meja panjang, prasmanan dosa
mereka pesta atas luka yang fana
namun sejuta tangan menggenggam asa
memahat harapan dari reruntuhan kata
wahai pemimpin yang berpayung kuasa
ingatlah sumpah yang terucap di dada
jangan biarkan angkara murka memimpin
sebab rakyat diam bukan berarti tak terhisap angin
dalam gelimang angkara murka
masih tersisa bara jiwa
rakyat bukanlah angka tanpa nama
mereka adalah nyawa yang terus meminta
bangkitlah negeri dari gelap pekat
hancurkan kebohongan yang berselimut rapat
sebab angkara akan kalah, pada akhirnya
ketika kebenaran berdiri tanpa senjata
***
Solo, Selasa, 26 November 2024. 9:47 am
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H