Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dukungan Diminta, Tetapi Nasib Rakyat Kecil Tetap Merana

25 November 2024   10:50 Diperbarui: 25 November 2024   10:50 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karikatur Tentang Pilkada (Sumber gambar: Kumparan)

Fenomena di mana pemerintah atau pihak berwenang meminta dukungan dari masyarakat kecil tetapi tetap gagal memperbaiki nasib mereka telah menjadi isu yang terus-menerus di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dalam konteks ini, frasa "dukungan diminta tetapi nasib rakyat kecil tetap merana" mencerminkan realitas pahit ketimpangan sosial dan ekonomi yang kerap diabaikan.

Mengapa Dukungan Diminta?

Dukungan dari rakyat kecil sering diminta dalam bentuk:

1. Partisipasi Politik: Pemilu atau referendum di mana suara mereka dianggap penting untuk legitimasi kekuasaan.

2. Kontribusi Ekonomi: Misalnya, melalui pembayaran pajak, pungutan, atau partisipasi dalam kegiatan pembangunan lokal.

3. Perjuangan Kolektif: Kampanye kesadaran sosial atau proyek komunitas yang membutuhkan partisipasi aktif masyarakat.

Namun, dukungan yang diminta ini sering kali hanya dimanfaatkan untuk kepentingan jangka pendek atau kepentingan elit, sementara rakyat kecil tetap terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan ketidakadilan.

Realitas Nasib Rakyat Kecil

Meski menjadi tulang punggung masyarakat, rakyat kecil sering menghadapi kondisi berikut:

1. Kemiskinan yang Berlanjut:

  • Kurangnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.
  • Pendapatan yang tidak memadai meski bekerja keras, terutama di sektor informal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun