4. Jangan Terburu-buru Memberikan Solusi
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan adalah terburu-buru memberikan solusi. Teman kita mungkin hanya ingin didengar, bukan dicarikan jalan keluar. Terkadang, solusi yang terlalu cepat justru membuat dia merasa bahwa perasaannya tidak dipahami. Luangkan waktu untuk mencerna apa yang telah dia sampaikan sebelum menyarankan apa pun. Setelah benar-benar memahami situasinya, kita bisa mulai memberikan pandangan atau saran dengan hati-hati dan bijak.
5. Memberikan Saran yang Berimbang dan Realistis
Setelah mendapatkan pemahaman yang cukup tentang situasi yang dihadapi teman, kita bisa mulai memberikan saran. Penting untuk memastikan saran yang kita berikan bersifat:
- Realistis: Jangan memberi saran yang sulit dilakukan atau terdengar mustahil.
- Berimbang: Pahami perspektif teman kita dan usahakan untuk melihat masalah dari sudut pandang yang obyektif.
- Mendorong kebebasan memilih: Sampaikan saran dengan cara yang mendorong teman kita untuk membuat keputusan sendiri, bukan seolah-olah kita memaksakan pandangan.
Misalnya, daripada mengatakan, "Kamu harus meninggalkan pekerjaan itu," coba sampaikan, "Kalau menurut kamu situasi ini terus membebani, mungkin ada baiknya mempertimbangkan opsi lain yang lebih baik untuk kesehatan mental kamu."
6. Menghindari Judgement dan Kritik
Ketika mendengar curhat, kita mungkin menemukan bahwa pandangan atau tindakan teman berbeda dari nilai atau prinsip kita. Meskipun begitu, hindari memberikan komentar yang terkesan menghakimi atau kritik tajam. Ini akan membuatnya merasa dihakimi dan malah menutup diri. Fokuskan diri untuk berempati dan memberikan pandangan dengan kalimat yang netral dan penuh pengertian.
7. Mengajak untuk Mencari Solusi Bersama
Alih-alih hanya memberikan solusi sepihak, ajak teman kita untuk berpikir dan mencari solusi bersama. Ini menunjukkan bahwa kita bukan hanya sekadar memberikan saran, tetapi juga mendukung dalam mencari jawaban yang paling cocok. Pertanyaan seperti, "Menurut kamu, apa yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi ini?" atau "Ada cara yang ingin kamu coba?" dapat membuatnya merasa lebih diberdayakan dan optimis.
8. Menawarkan Dukungan
Kadang, solusi tidak dapat ditemukan dalam sekali diskusi. Dalam hal ini, dukungan yang konsisten sangat penting. Tawarkan dukungan yang nyata, seperti menemani atau mengingatkan untuk melakukan langkah kecil yang disepakati bersama. Dengan menunjukkan bahwa kita ada untuknya bahkan setelah pembicaraan berakhir, teman kita akan merasa lebih kuat dan tidak sendirian dalam menghadapi masalahnya.