dalam sunyi yang mengiris malam
aku berjalan sendiri, tenggelam dalam kelam
langit tanpa bintang, sepi tak bertepi
di situ hatiku, hampa tanpa arti
kesepianku, sebuah ruang yang tak terjawab
menggema dalam detak waktu yang merayap
setiap detik seakan berbisik lirih
tanpa kehadiranmu, segalanya tak berarti
namun hadirmu, bagai cahaya di ufuk timur
menghangatkan jiwa yang lama terkurung
engkau hadir, dan sunyi berubah irama
menyapa rindu dengan denting nada bahagia
kehadiranmu bukan sekadar wujud
namun makna yang mendalam, penuh sentuh
engkau ajarkan, dalam keramaian pun bisa sepi
tetapi dalam kesunyian, hadirmu abadi
kini aku tahu, di antara gulita
hadir satu bintang yang setia
kesepianku adalah ruang yang engkau isi
dan kehadiranmu, menjadikannya berarti
***
Solo, Sabtu, 14 September 2024. 7:57 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H