Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menavigasi Batasan Privasi dalam Hubungan, Panduan Etiket dan Kepercayaan Bertelepon

18 Juli 2024   20:39 Diperbarui: 18 Juli 2024   20:45 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: LovePanky

Garis Tipis antara Privasi dan Kerahasiaan

Meskipun setiap orang membutuhkan tingkat ruangnya masing-masing, menyadari perbedaan antara privasi dan kerahasiaan sangatlah penting. Jika Anda tidak menyembunyikan sesuatu yang berbahaya, memiliki ruang sendiri, bahkan dengan ponsel atau perangkat elektronik, seharusnya tidak menjadi masalah. Namun, jika Anda menyembunyikan sesuatu yang mengkhawatirkan, Anda mungkin berada dalam kondisi yang goyah. Misalnya, jika Anda takut pasangan Anda melihat DM Anda karena percakapan tersebut akan membuat dia merasa tidak dihargai, ini tidak baik. Demikian pula, merahasiakan persahabatan dari pasangan Anda memerlukan kejujuran tentang niat Anda.

Jika Anda tidak ingin pasangan Anda mengetahui di mana Anda berada, dengan siapa Anda bersama, atau apa yang Anda lakukan di ponsel karena akan merusak hubungan, ini mungkin lebih merupakan sikap rahasia daripada pribadi. Rahasia dapat sangat merusak suatu hubungan, jadi akuntabilitas pribadi sangatlah penting. Nilailah apa yang Anda lindungi dan alasannya sebelum menjaga kerahasiaan yang dapat membahayakan.

Menetapkan Batasan Privasi yang Sehat

Untuk mengatasi konflik seputar etiket telepon dan privasi, pasangan harus:

  • Bicarakan secara terbuka tentang batasan, ekspektasi, dan pandangan mengenai ponsel dan privasi.
  • Memahami dan menghormati kebutuhan satu sama lain akan privasi dan ruang pribadi.
  • Pertimbangkan perasaan masing-masing saat berbagi informasi tertentu.
  • Hindari membuat kepercayaan bergantung pada kompromi privasi seseorang.
  • Bedakan antara bersikap sangat tertutup dan tidak berbahaya.

Pasangan harus menyeimbangkan kepercayaan dan otonomi individu, memahami bahwa kebutuhan privasi berbeda-beda. Bagi sebagian orang, ini mungkin berarti tidak membagikan informasi lokasi sepanjang waktu atau tidak memberikan akses ke ponsel mereka. Pada akhirnya, kedua pasangan perlu menetapkan batasan yang jelas tentang apa yang dapat diterima.

Dengan mengakui pentingnya privasi dan berkomunikasi secara terbuka, pasangan dapat menciptakan hubungan yang saling menghormati dan saling percaya sehingga kedua individu merasa dihargai dan aman.

***

Solo, Kamis, 18 Juli 2024. 8:11 pm

Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun