Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pedang Bermata Dua dalam Penggunaan Internet: Menavigasi Keseimbangan untuk Kesejahteraan Mental

14 Juli 2024   15:52 Diperbarui: 14 Juli 2024   16:11 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian Menunjukkan Temuan Mengejutkan tentang Bagaimana Penggunaan Internet Mempengaruhi Kesehatan Mental

Wawasan Utama

  • Korelasi Positif dengan Kesejahteraan: Penelitian baru dengan fokus global menemukan bahwa penggunaan Internet berhubungan dengan kesejahteraan dan kepuasan hidup yang lebih baik.
  • Risiko Penggunaan Berlebihan: Waktu online yang berlebihan dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan masalah citra tubuh.
  • Pentingnya Keseimbangan: Bijaksana dalam berinteraksi secara online dan menyeimbangkan waktu tatap muka dan waktu online dapat mengurangi risiko.

Kebijaksanaan yang berlaku sering kali menyatakan bahwa online berdampak buruk bagi kesehatan mental kita. Internet dituding berkontribusi terhadap epidemi kesepian dan depresi di seluruh dunia, kesulitan anak-anak dalam keterampilan sosial, dan memperburuk masalah citra tubuh. Dorongan untuk melarang TikTok dan mengatur bentuk media sosial lainnya terus berlanjut, dengan tujuan untuk memastikan kesejahteraan pengguna.

Topik ini sangat relevan bagi penggemar selebritas dan influencer karena sebagian besar interaksi penggemar terjadi secara online. Fandom adalah fenomena global, dengan Internet yang memungkinkan orang-orang yang memiliki minat yang sama untuk terhubung, di mana pun lokasinya. Komunitas penggemar berkembang pesat di hampir semua platform online, mulai dari Facebook, Reddit, Tumblr, hingga YouTube.

Orang-orang berkumpul secara online untuk mengadakan pesta menonton virtual, berdebat tentang manfaat film baru, memahami arti lirik terbaru Taylor Swift, dan menemukan teman yang berpikiran sama. Komunitas online terbentuk dan terorganisir serupa dengan komunitas tatap muka, dan menunjukkan karakteristik yang sebanding. Penggemar sering kali menjalin persahabatan yang langgeng, memperluas jaringan sosial mereka melintasi batas geografis dan budaya.

Sisi Buruknya

Meskipun komunitas online menawarkan banyak manfaat, ada juga risikonya. Interaksi tatap muka, khususnya di kalangan generasi muda, dapat mengurangi kesepian dan meningkatkan kesejahteraan. Penggemar yang mampu membelinya akan merasakan koneksi langsung di acara seperti Comic Con, konser Beyonce, atau pertemuan lokal sebagai pengalaman yang bermanfaat dan berkesan.

Namun, bagi banyak penggemar, interaksi tatap muka tidak memungkinkan karena kendala ekonomi, geografis, atau fisik, sehingga menjadikan interaksi online sebagai pilihan utama. Namun apakah menghabiskan lebih banyak waktu online berisiko bagi kesehatan?

Menurut US Surgeon General dan data dari Pew Research Center, beberapa penelitian menghubungkan penggunaan media sosial dengan masalah kesehatan mental. Sebuah studi longitudinal terhadap remaja menemukan bahwa menghabiskan lebih dari tiga jam sehari di media sosial meningkatkan risiko kecemasan dan depresi, dengan sepertiga remaja merasa "kecanduan" terhadap media sosial. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan media sosial, masalah citra tubuh, dan cyberbullying.

Temuan Penelitian Baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun