Di jam-jam sunyi sebelum fajar menyingsing, saat bayangan menari dan bintang menyala, di sana terletak dunia mimpi yang dibisikkan, di mana harapan bersemayam dan cinta menebus.
Di bawah tatapan lembut rembulan, malam terungkap dengan cara yang halus, sebuah simfoni kegelapan dan rahmat, seiring waktu berhenti di ruang suci ini.
Melalui ladang mimpi, kita berkelana bebas, mencari kebenaran yang belum terlihat, dengan setiap langkah, kegelapan memudar, dan cahaya muncul dari balik tirai.
Hingga matahari terbit mewarnai langit, dan kegelapan mengucapkan selamat tinggal terakhirnya, kita akan menari di antara bintang-bintang di atas, dalam pelukan cinta yang tak terbatas.
Karena di alam pelukan malam, kita menemukan penghiburan, menemukan rahmat, untuk menghadapi cobaan yang menghadang kita, dan sambut fajar hari yang baru.
Jadi, mari kita hargai setiap malam, dan biarkan semangat kita terbang, karena dalam kegelapan, kita akan menemukan, kekuatan untuk meninggalkan ketakutan kita.
Hingga matahari terbit menyinari jalan, kita akan melakukan perjalanan sepanjang malam, kita akan tinggal, dalam keajaiban jam tengah malam, di mana mimpi mempunyai sayap dan cinta mempunyai kekuatan.
***
Solo, Jumat, 10 Mei 2024. 5:04 am
Suko Waspodo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI