Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyebaran Diam

4 April 2024   06:09 Diperbarui: 4 April 2024   06:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Painting by Valery Ovval

di celah duka, diam mengalun
lirihnya merasuk, dalam sunyi pun
menyelinap di malam gelap
mengurai cerita, tak pernah tergapai

penyebaran diam, tiada terungkap
rahasia terpendam, di hati yang rapat
layaknya bunga yang mekar tersorot
misteri yang tersembunyi, tak terkikis waktu

dalam langkah yang hening, ia berjalan
menyusuri lorong kehidupan yang tak terbatas
dalam detak jantung yang perlahan
merintih kehilangan, mengalir dalam hening

penyebaran diam, puisi tanpa kata
melambai angin, menggerakkan rasa
sejuta makna tersirat dalam kelu
di antara derita, kehidupan berjalan

biarlah ia menjadi saksi yang setia
menyaksikan rentetan waktu yang berlalu
penyebaran diam, pelipur lara yang abadi
menyentuh jiwa, dalam sunyi yang damai

***
Solo, Kamis, 4 April 2024. 6:03 am
Suko Waspodo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun